-->

Enam Korban Penembakan pada Kericuhan di Karubaga Dirawat di RSUD Dok II

KOTA JAYAPURA - Enam korban luka tembak kericuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara diantaranya, Gaubuli Jikwa (50), Keratus Kogoya (30), Erendius jikwa (20) yang terkena proyektil, Perenus Wanimbo (28) dan Anaten Wenda (31) Yulianus Lambe (28) saat ini menjalani perawatan intensif di Ruang Bedah Pria I RSUD Dok II Jayapura.

Para korban mendapat kunjungan Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S. IP MH yang diwakili Plt. Sekda Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM bersama Asisten Bidang Umum Setda Papua Rosina Upessy, Kepala Dinas Sosial dan Pemukiman  Papua, Ribka Haluk.

Mereka didampingi Direktur RSUD Dok II Yerry Msen, Wakil Direktur Anthon Mote, serta tim dokter yang menangani para korban dipimpin dr James Gedy, Rabu (22/7).

“Dari pagi mereka (Korban) terlihat senang karena dikabarkan pejabat akan datang membesuk,”kata salah seorang tim dokter kepada pejabat dari Pemprov Papua itu.

dr. Yerry menjelaskan, sebenarnya ada tujuh korban yang dievakuasi ke RSUD Dok II Jayapura tanggal
18 Juli, sehari setelah Insiden di Karubaga Ibukota Kabupaten Tolikara. Namun,  salah satu dari mereka kekurangan darah yang menyebabkan keadaan korban kekurangan cairan.

“Sewaktu dirujuk ke Jayapura, korban sudah dalam kondisi yang sangat menurun. Jadi sebelum sampai di sini, salah satu korban bernama Enius Wanimbo meninggal dunia dalam perjalanan,” jelasnya.

Kemudian, lanjut dr. Yerry, enam pasien yang saat ini masih dirawat intensif, tiga diantaranya akan di operasi dan satu pasien lainnya yakni Erendius Jikwa, direncanakan pada Kamis pagi (23/7) akan di operasi untuk mengangkat proyektil yang masih bersarang di tubuhnya.

Diakuinya, proses operasi kepada Erendius memang agak terlambat oleh karena radiologi memeriksa tubuh korban. Ternyata serpihan peluru sudah terburai di tubuh korban.

“Peluru di tubuh korban sudah terurai. Akan tetapi secara umum sudah dilakukan pengambilan – pengambilan. Yang besarnya besok, Kamis (23/7),” sambungnya.

Dari hasil radiologi, peluru yang bersarang di tubuh korban adalah peluru tajam.

“Kalau kita lihat model/karakteristik luka korban, itu bukan ditembak langsung akan tetapi pantulan.
Dalam artian tembakannya ke bawah dan ke atas. Memang ada benda asing di tubuh korban. Tetapi masih dalam batas normal,”terang dr. Yerry.

Dijelaskan pula, dari enam korban ini dua orang menderita luka tembak sedangkan empat lainnya terkena serpihan peluru dan secara umum kondisi enam pasien dalam kondisi baik dan stabil. [Dharapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah