Fadli Zon Minta Presiden Joko Widodo Jawab Rumor Pemberian Referendum Papua
pada tanggal
Saturday 25 July 2015
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fadli Zon meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjawab rumor adanya janji dari Jokowi untuk memberikan referendum pada masyarakat Papua.
"Seharusnya, rumor seperti ini dijawab oleh presiden, karena sudah banyak beredar juga di media sosial, dikatakan presiden pernah membuat satu proposal atau menjanjikan hal itu," kata Fadli Zon, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (23/7).
Meski Fadli menyatakan dia tidak percaya adanya janji tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini tetap menyarankan Jokowi menjelaskan itu pada rakyat.
"Karena ini menimbulkan satu kecurigaan, sehingga jawaban presiden ini saya kira diperlukan untuk menutup polemik masalah ini," sarannya.
Fadli menegaskan, masalah referendum Papua tidak pernah jadi agenda. Jadi menurutnya kalau ada isu Jokowi pernah menjanjikan referendum adalah hal yang sangat aneh.
"Kita tentu melihat Papua bagian yang bulat dari NKRI. Dan tidak ada satu orang pejabat pun yang bisa menjanjikan referendum, termasuk presiden kepada siapapun. Karena itu keputusan dari rakyat Indonesia, bukan Jokowi," pungkasnya.[JPNN]
"Seharusnya, rumor seperti ini dijawab oleh presiden, karena sudah banyak beredar juga di media sosial, dikatakan presiden pernah membuat satu proposal atau menjanjikan hal itu," kata Fadli Zon, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (23/7).
Meski Fadli menyatakan dia tidak percaya adanya janji tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini tetap menyarankan Jokowi menjelaskan itu pada rakyat.
"Karena ini menimbulkan satu kecurigaan, sehingga jawaban presiden ini saya kira diperlukan untuk menutup polemik masalah ini," sarannya.
Fadli menegaskan, masalah referendum Papua tidak pernah jadi agenda. Jadi menurutnya kalau ada isu Jokowi pernah menjanjikan referendum adalah hal yang sangat aneh.
"Kita tentu melihat Papua bagian yang bulat dari NKRI. Dan tidak ada satu orang pejabat pun yang bisa menjanjikan referendum, termasuk presiden kepada siapapun. Karena itu keputusan dari rakyat Indonesia, bukan Jokowi," pungkasnya.[JPNN]