-->

Franz Magnis Suseno Nilai Semua Gereja Menolak Segala Kekerasan

JAKARTA - Rohaniwan Franz Magnis Suseno atau akrab disapa Romo Magnis menegaskan bahwa semua gereja menolak segala kekerasan, menanggapi insiden di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua yang bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah, Jumat (17/7) pagi.

"Saya belum tahu latar belakang (atas insiden tersebut). Tetapi saya ingin tegaskan bahwa semua gereja-gereja menolak segala kekerasan," kata Romo Magnis di Jakarta, Minggu (19/7).

Menurut Romo Magnis yang juga pakar etika politik dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara itu para pelaku kericuhan di Karubaga harus ditindak secara tegas oleh aparat hukum.

"Kami tidak mengizinkan kekerasan, ini harus ditindak. Dan pada prinsipnya, pelaksanaan ibadah tidak boleh dibatasi," tegas Romo Magnis.

Romo Magnis juga mengaku merasa janggal atas dengan peristiwa penyerangan kepada umat agama lain di Papua, menurutnya peristiwa ini merupakan kejadian pertama di Papua. Sebab selama ini, lanjut Romo Magnis, tenggang rasa antar umat agama di Papua terjalin dengan baik.

"Ini aneh, baru pertama kali terjadi. Mengapa? Harus ditelusuri," ujarnya. Lebih lanjut, ia pun meminta pemerintah segera bertindak cepat dan memastikan agar insiden tersebut tidak terulang.

Bahkan, tambahnya, pemerintah bisa membentuk tim khusus apabila memang diperlukan. Namun yang terpenting, menurut Romo Magnis, harus melibatkan orang-orang Papua.

"Pemerintah harus melibatkan orang-orang bersangkutan terutama di Papua dan bersama-bersama memastikan apa penyebab peristiwa itu terjadi agar sesuatu seperti itu tidak terulang. Di Papua belum pernah terjadi sebelumnya, Papua jangan seperti di Jawa," tutut Romo Magnis. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah