-->

Gagal Panen di Agandugume Merupakan Tanggung Jawab Willem Wandik

KOTA JAYAPURA - Bencana kelaparan yang terjadi akibat gagal panen ubi di Distrik Agandugume, merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak yang saat ini dipimpin oleh Willem Wandik.

Hal tersebut ditegaskan Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S. IP MH dengan menilai Pemkab Puncak kurang peka terhadap musibah tersebut.

Namun, masalah hujan es yang menjadi penyebab gagal panen itu sudah menjadi fenomena alam yang selama ini terjadi di kawasan Pegunungan Tengah Papua.

“Ya, masalah Puncak itu saya belum mendapat laporan secara resmi dari Pemkab Puncak, tapi Bupatinya akan bertanggungjawab,” kata Gubernur kepada wartawan di VIP Room sasana Krida Kantor Gubernur  Dok II Jayapura, Senin (13/7).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesejahtraan Sosial dan Pemukiman Papua, Ribka Haluk, juga mengaku belum mendapat laporan masalah kelaparan di Kabupaten Puncak akibat gagal panen.

“Kalau ada permintaan langsung dari Pemkab Puncak, tentu kita akan kirim bantuan kesana,” ujar Ribka Haluk.

Untuk diketahui, kurang lebih 10.000 orang di Kabupaten Puncak dilanda bencana kelaparan akibat gagal panen ubi dikarenakan hujan es yang melanda Distrik Agandugema, Kabupaten Puncak, Ilaga ejak tanggal 9 Juli hingga 12 Juli lalu.

Wakil Bupati Puncak, Repinus Telenggen saat dihubungi via telepon sellulernya membenarkan kejadian tersebut dan saat ini warga hanya makan sayur pakis dan buah labu cina.

“Iya Benar ada bencana kelaparan akibat hujan es,” akuinya.

Dikatakan Repinus, saat ini Pemda Puncak telah menyiapkan bantuan bahan makanan kepada warga Distrik Agandugema.

“Makanan sekarang menumpuk di Timika dan kami sudah dua kali menyewa pesawat Pilatus tapi muatannya hanya sedikit,” jelasnya.

Bahkan, lanjut Repinus, secara pribadi sudah meminta bantuan transportasi dari Kodam XVII/Cenderawasih melalui Pangdam dan PT. Freeport Indonesia.

“Kami masih menunggu bantuan pesawat berbadan kecil dan heli untuk mendroping beras dan bahan makanan lain yang masih terkendala transportasi dan cuaca yang kurang bersahabat,” tambah Repinus.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. Fransen G. Siahaan, SE yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya dari Timika membenarkan pengajuan permintaan bantuan dari Pemkab Puncak.

“Iya, betul sudah ada pengajuan permintaan bantuan oleh Wakil Bupati,  namun kemampuan pesawat kita tidak bisa ke sana karena tidak dilengkapi sarana oksigen, begitu juga pesawat sipil yang biasa terbang ke sana tidak mampu,” jelasnya. [Dharapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah