-->

Gempa Bumi 5 SR Kembali Guncang Tenggara Mamberamo

KOTA JAYAPURA - Sebuah gempa susulan kembali mengguncang Kabupaten Mamberamo Raya. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) terjadi pada pukul 16.50 WIT.

Dari laman resmi BMKG, pusat gempa terletak di 47 km tenggara Kota Kasonaweja, tepatnya 2.42 derajat Lintang Selatan, 138.48 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 43 km.

Sebelumnya pada pukul 06.41 WIT terjadi gempa 7,2 SR, dengan pusat lokasi gempa dilaporkan di 2.87 derajat Lintang Selatan dan 138.53 derajat Bujur Timur, atau sekitar 75 km sebelah tenggara Mamberamo Raya, dengan kedalaman 49 km.

Menanggapi bencana alam ini, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengkonfirmasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua dan dilaporkan gempa dirasakan sangat kuat selama empat detik.

“Pusat gempa di 75 kilometer (km) Tenggara Mamberamo Raya, Papua. 81 km Timur Laut Tolikara, Papua dan 99 km Barat Laut Mamberamo Tengah, Papua,” ujarnya.

Gempa ini membuat masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Hingga saat ini, dilaporan terdapat lima bangunan rusak dan satu korban jiwa. Namun laporan ini sendiri harus terus diperbaharui sebab diakui faktor alam di wilayah kabupaten itulah yang jadi kendala pihaknya sulit mencapai pusat gempa.

“Wilayah yang sulit dijangkau dan keterbatasan aksesibilitas menyebabkan kesulitan pemantauan,” ujarnya.

Diakuinya BPBD Provinsi Papua masih berkoordinasi dengan BPBD dan aparat setempat. Pendataan juga masih dilakukan. Berdasarkan gempa yang dirasakan tercatat di Jayapura II-III MMI, Sarmi IV MMI, Wamena III MMI, Sentani II-III, dan Biak II-III. Artinya gempa dirasakan lemah di daerah-daerah di luar pusat gempa.

Wilayah di utara daratan di Provinsi Papua seperti di Kabupaten Yapen, Waropen, Jayapura, dan Mamberamo rawan gempa. Di wilayah ini ada sesar aktif yaitu Sesar Yapen bergerak ke barat-timur rata-rata 2-5 cm per tahun, dan Sesar Mamberamo.

Ia menjelaskan, berdasarkan sejarah gempa di daerah ini pernan terjadi gempa besar seperi gempa 7,9 (1926), 8,1 SR (1971).

“Daerah Indonesia bagian Timur rawan gempa dan tsunami. Namun, terbatasnya riset mengenai gempa dan tsunami, juga infrastruktur kebencanaan di daerah ini menyebabkan belum dapat ditemukan dan kenali karakteristik gempa dan tsunami,” tandasnya.

Sedangkan Bupati Memberamo Raya, Demianus Kyeuw Kyeuw menyatakan telah memerintahkan kepala distrik untuk segera mengecek dampak gempa bumi didaerahnya ini.

"Saya sudah perintahkan kepada kepala distrik untuk segera mengecek hingga ke kampung-kampung, apa ada kerusakan atau tidak, atau mungkin korban jiwa, akibat gempa," kata Demianus, Jayapura, Selasa (28/7) pagi.

Dia mengatakan, gempa yang dirasakan cukup kuat itu sempat membuat warga terkejut dan panik. Bahkan beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah masing-masing karena takut. [Papuanesia/Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah