-->

Lukas Enembe akan Investigasi Penyebab Kredit Macet Rp 2 Triliun di Bank Papua

KOTA JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe mengagendakan investigasi guna mengetahui secara jelas penyebab kredit macet PT Bank Papua yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

"Kami mencurigai adanya permainan orang dalam, karena menurut laporan kredit macet banyak terjadi justru di luar Papua yakni di Jakarta sebanyak Rp2 triliun," kata Lukas, di Jayapura, Rabu (1/7).

Menurut dia, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Bank Papua tidak memiliki deviden bahkan mengalami kredit macet sebesar delapan persen dan angka itu sudah lewat dari ketentuan biasanya.

"Berdasarkan laporan kredit diberikan tanpa memenuhi syarat, bahkan ada yang jaminannya hanya 50 persen padahal ketentuannya jaminan harus 120 persen," ujarnya.

Dia menjelaskan kesalahan ini terdapat pada analisa yang dibuat, sehingga kemungkinan ada permainan karena hanya dengan jaminan 50 persen bisa mendapatkan kredit yang besar.

"Terkait dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Papua beberapa waktu lalu, kami mengusulkan Direksi Bank Papua harus ada pergantian agar deviden dapat mengalami peningkatan," katanya lagi.

Dia menambahkan, apabila jajaran direksi akan diganti harus melalui mekanisme yang benar, bahkan laporan hasil RUPS belum lama ini beberapa bupati memperdebatkan dan meminta pergantian direksi.

"Untuk itu, pada 7 Juli 2015 ini, kami akan rapat bersama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk membicarakan mengenai Bank Papua," ujarnya lagi. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah