-->

Presiden Joko WIdodo Diminta Perhatikan Masyarakat Pegunungan Tengah yang Terkena Bencana Alam

KOTA JAYAPURA - Peraih penghargaan Yap Thiam Hien Award 2009 Pastor Jhon Djonga, meminta Presiden Joko Widodo harus memberi perhatian kepada masyarakat di Pegunungan Tengah Papua yang saat ini terkena bencana akibat fenomena alam.

Wilayah itu diantaranya Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Agandugume yang mengalami kelaparan dan kedinginan karena cuaca ekstrim.  Kabupaten Lanny Jaya yang dilanda embun beku yaitu Distrik Kuyawage sebanyak delapan kampung, Distrik Goa Baliem sebanyak tujuh kampung, dan Distrik Wano Barat ada 11 kampung. Juga di Kabupaten Ndunga ada dua distrik yakni, Distrik Wutpage dan Distrik Nanggeyagin.

Sedangkan, 11 korban meninggal akibat cuaca ekstrim ini terjadi di Distrik Wano Barat tidak terselamatkan lagi karena mereka mengalami kelaparan dan diare.

"Kalau di Jawa sana, jika satu atau dua orang meninggal karena kelaparan hebohnya luar biasa. Sedangkan, di Papua dianggap biasa-biasa saja. Hal seperti ini bukan hanya terjadi sekarang, dari dari dulu sampai zaman Presiden Joko Widodo ya biasa-biasa saja. Jangan pilih kasihlah," ujarnya saat dihubungi SP, Rabu (15/7).

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo beberapa kali mengungkapkan akan memperhatikan Papua. "Kita lihat saja apa yang dia lakukan dengan masalah ini," ujarnya. Dirinya juga meminta gubernur harus turun dan melihat warganya yang menderita di daerah-daerah tersebut. "Datang dan lihat karena itu warga dan rakyatnya," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige, saat dikonfirmasi SP mengatakan, 11 orang meninggal dunia akibat hujan salju yang menghantam tiga distrik 3-5 Juli lalu. "Kabar ini baru dilaporkan warga tanggal 14 Juli kepada Pemda setempat," ujarnya.

Kabupaten Lanny Jaya merupakan satu dari tiga kabupaten yang berada di Pegunungan Tengah, Papua, yang sudah melaporkan sejumlah wilayah mereka mengalami cuaca ekstrem ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Christian Sohilait mengatakan, kemarau ekstrem di Lanny Jaya terjadi sejak awal Juli lalu dan menimpa tiga distrik, yakni Distrik Kuyawage, Gowa Balim, dan Distrik Wano Barat.

Berdasarkan laporan yang ia terima, puncak kemarau ekstrem terjadi pada 3 hingga 5 Juli lalu, ketika pada siang hari suhu sangat panas dan pada malam hari suhu mencapai titik beku. "Kemarau ekstrem ini mengakibatkan tanaman di kebun warga tertutup es, lalu mengering dan akhirnya mati," kata Christian melalui telepon selulernya.

"Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya sudah mengambil langkah mengirim bantuan berupa beras, mi instan, ubi, dan selimut ke tiga distrik tersebut. Selain itu, kami juga menyertakan tenaga medis serta dokter," kata Christian. Menurut dia, kejadian ini sudah mereka laporkan ke BPBD Provinsi Papua dan Pemerintah Provinsi Papua.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak Juliana Kelay kepada SP, Rabu (15/7) menegaskan pengiriman makanan kepada warganya hingga hari ini terus dilakukan. " Masyarakat sudah memohon dan menangis di hadapan wakil bupati soal kelaparan yang mereka alami saat kunjungan dua hari lalu, "ujarnya

Seperti diberitakan sebelumnya, kemarau ekstrem terjadi di sejumlah wilayah di Pegunungan Tengah Papua, yang mengakibatkan suhu ekstrem pada malam hari yang bisa mencapai titik beku. Tiga kabupaten sudah melaporkan kejadian ini ke BPBD Provinsi Papua, yaitu Kabupaten Puncak, Kabupaten Lanny Jaya, dan Kabupaten Nduga. [SuaraPembaruan]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah