-->

Bentrok Antara Siswa SMA 1 dan SMA Yapis Batalkan Karnaval HUT RI ke 70 di Wamena

WAMENA (JAYAWIJAYA) - Karnaval jelang hari ulang tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya diwarnai bentrok antar siswa dua sekolah menengah atas (SMA) daerah tersebut.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Patridge Renwarin, kericuhan itu terjadi saat persiapan menjelang pelaksanaan karnaval tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang diikuti oleh seluruh sekolah berbagai tingkatan dari PAUD hingga Sekolah Tinggi dan elemen masyarakat.

"Kericuhan terjadi sekitar pukul 10.45 WIT di halaman Gedung Serbaguna (SMA) Yapis," ujarnya pada Senin (10/8).

Selama ini lokasi Lapangan SMA Yapis merupakan salah satu areal persiapan sekolah-sekolah para peserta karnaval jelang HUT RI setiap tahunnya.

Patridge mengatakan ricuh terjadi saat peserta karnaval dari SMA Negeri 1 Wamena dan SMK Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Wamena saling ejek karena cemburu akibat rekannya siswa SMA 1 Wamena berpacaran dengan pelajar dari SMA Yapis.

Beberapa pemuda SMA Negeri 1 yang berfoto dengan seorang wanita peserta karnaval dari SMA Yapis di Gedung Serbaguna tiba-tiba dipukul oleh pelajar dari sekolah lainnya.

Para pelajar dari kedua sekolah yang melihat pemukulan itu kemudian saling serang dengan panah dan batu. Alhasil karnaval pun bubar dilaksanakan.

Akibat peristiwa ini, tujuh orang menjadi korban serangan, baik guru atau siswa. Mereka dilarikan ke RSUD Wamena.

Ketujuh korban tawuran itu masing masing Nelson Tabuni, Umpi Mulait, Valen Hisage, Yance Dabi, Tomas Hiluka, Sivia dan Penus Kabak.

Para korban mayoritas terkena busur panah, pisau, dan batu dari para pelaku bentrok. Satu korban di antaranya terkena busur panah di dada. Selain dirawat di RSUD Wamena, seorang korban kritis atas nama Nelson Tabuni  pelajar SMU 1 Wamena terpaksa dirujuk ke RSUD Dok II Jayapura karena kondisinya kritis. Dia dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan pesawat MAF carteran.

"7 orang terluka. Dua orang di antaranya kena panah, satu orang kena pisau di jarinya, dan 4 orang kena lemparan batu," tambah Kombes Patrige.

Selain tujuh pelajar mengalami luka-luka, satu unit mobil rusak dan pagar serta jendela SMA Yapis mengalami kerusakan.

Tokoh agama setempat, Pastor Yohanes Jonga mengungkapkan bahwa kejadian berlangsung cepat. Penyebab kericuhan lantaran adanya adu jotos antara pelajar SMK Yapis dengan SMA Negeri 1 Wamena. Akhirnya kedua kubu pelajar itu saling melepaskan anak panah.

"Saat kejadian, semua langsung berhamburan. Pemicunya adalah seorang pelajar SMA Yapis melihat pacarnya bergandengan tangan dengan pelajar dari SMA Negeri 1 Wamena. Di situlah, maka terjadi perkelahian hingga bentrokan antara kedua belah pihak,” ucap Yohanes. [Antara/Papuanesia]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah