-->

Empat Siswa Berprestasi Maluku dan Papua dapatkan Beasiswa dari Telkomsel

KOTA JAYAPURA - Empat siswa berprestasi asal Papua dan Maluku akan dikirimkan ke Telkom University Bandung. Keempat siswa ini dinyatakan lulus setelah menyisihkan 120 peserta di wilayah Papua dan Maluku dan berhak mendapatkan beasiswa dari Telkomsel.

Youth and Comunity Manager – Telkomsel Region Papua – Maluku, Jefri ES Kumudi kepada wartawan Kamis malam (30/7) saat penyerahan tiket pesawat kepada Nopita Pratiwi Patmawati asal SMAN 5 Jayapura dan Enos Peyon dari SMA 1 Sentani.

Sedangkan dua siswa lainnya Alfiola Yulia Antoh dari SMA Negeri 2 Kota Sorong dan Chantique Putri Alessandra Talakua dari SMAN 2 Ambon.

Tanggal 4 Agustus, keempat pelajar ini akan berangkat menuju Bandung, setelah sehari bermalam di Makassar. Tanggal 5 Agustus keempatnya sudah tiba di Kota Kembang – Bandung.

“Ini merupakan program kedua dari kami Telkomsel. Tahun lalu kami sudah lakukan program ini dan mengirimkan 6 siswa dari Maluku dan Papua, Sulawesi dan Kalimantan. Semua dibiayai oleh PT Telkom, bahkan ini benar - benar bukti kepedulian Telkomsel di Tanah Papua,”jelas Jefri.

Dijelaskannya, lolosnya empat siswa ini setelah melalui seleksi murni. Di program ini juga jatah Papua memang dilebihkan karena provinsi ini sangat membutuhkan, terutama di daerah pedalaman.

Sementara itu Enos Payon, berasal dari Desa Panal – Kabupaten Yalimo. Enos tak dapat menghubungi orang tuanya, karena jaringan komunikasi sangat susah. Satu – satunya sarana komunikasi adalah lewat SSB yang milik Missionaries.

“Kami mau menghubungi orangtuanya, tetapi sangat susah. Untuk ke kampungnya saja, menurut pak bupati satu bulan perjalanan, baru bisa injak desanya. Jadi kami tidak memberitahukan kepada orang tuanya. Rekomendasi untuk Enos kami dapatkan dari Ketua DPRD Yalimo yang menandatangani suratnya,”terang Jefri lagi.

Enos mengambil jurusan, S1/ Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika. Sedangkan Nopita mengambil jurusan  Teknik Informatika. Kemudian Chantique mengambil jurusan ICT Bisnis dan Alfiola, ambil jurusan S1 Teknik Telekomunikasi.

Dari semester 1 – 2, mereka akan masuk asrama. Kemudian  semester 3, mulai kost dan sampai selesai kuliah, mereka akan dibiayai Yayasan Pendidikan Telekomunikasi (YPT), termasuk biaya hidup selama kuliah sebesar Rp. 2,1 juta/bulan. Termasuk jika ingin pulang kampung, setahun sekali mereka akan dibiayai.

Selama empat tahun kuliah, akan dibina oleh para dosen dari India, sehingga kemampuan berbahasa Inggris mereka harus teruji.

Enos Peyon, saat diminta tanggapannya tentang banyaknya anak – anak Papua yang mendapat kesempatan sama, namun tidak mempergunakan peluang yang ada. Enos dengan tegas mengatakan hal itu tergantung dari diri kita sendiri.

“Itu semua tergantung diri kita mau belajar fokus dan tidak ikut - ikutan. Saya akan fokus sampai selesai,”tegasnya.

Enos mengaku selama kuliah di Jayapura dirinya tinggal bersama kakaknya seorang anggota TNI di Ifar Gunung – Sentani. [Dharapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah