-->

Polda Papua Sita 10 Pucuk Senjata Brimob di Karubaga

KOTA JAYAPURA - Penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Papua menyita 10 pucuk senjata milik anggota Brigade Mobil yang berada di Karubaga, Kabupaten Tolikara, saat terjadi kericuhan pada 17 Juli lalu. Senjata-senjata tersebut adalah senjata serbu jenis AK.

"Penyitaan 10 pucuk senjata milik anggota kami untuk mempermudah proses penyelidikan kasus penembakan yang menyebabkan seorang warga sipil tertembak dalam insiden di Karubaga," kata Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw seusai acara perpisahan mantan Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende di Jayapura, Selasa (4/8).

Paulus mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji balistik di Laboratorium Forensik Polri di Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mengetahui jenis peluru yang mengenai para korban.

"Kami akan mencocokkan hasil uji balistik dengan senjata milik Brimob yang disita," ujarnya.

Dalam kasus ini, kata Paulus, pihaknya telah memeriksa Presiden Gereja Injili di Indonesia, Dorman Wandikbo, terkait surat edaran pelarangan ibadah pada tanggal 13-17 Juli. Ia juga mengatakan ada sejumlah tokoh masyarakat yang memintanya agar kasus pembakaran diselesaikan secara damai.

"Penyelesaian masalah ini dengan jalan rekonsiliasi akan terlaksana pada waktunya. Namun, sesuai instruksi dari Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, kami akan memproses kasus pembakaran hingga tuntas agar masalah ini tidak meluas ke daerah lain di Indonesia," katanya.

Secara terpisah, penggiat masalah Hak Asasi Manusia di Papua, Latifah Anum Siregar, mengatakan, pemerintah wajib mengambil dua tindakan untuk menciptakan perdamaian di Tolikara, yakni memberikan jaminan rasa aman dan penegakan hukum yang adil. "Proses perdamaian di Tolikara akan tercapai apabila kedua belah pihak yang menjadi korban dalam insiden ini mendapatkan keadilan," katanya.

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua Komisaris Besar Bambang Sutoyomengatakan, sebanyak 46 orang telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus penembakan di Karubaga. "Sebanyak 16 orang adalah anggota Brimob Polda Papua, sedangkan 24 orang adalah anggota Polres Tolikara. Sementara enam orang lainnya adalah warga sipil yang turut melihat insiden itu," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, kata Bambang, hanya satu anggota Brimob Polda Papua yang mengeluarkan tembakan, sedangkan seluruh anggota Polres Tolikara sama sekali tidak membawa senjata pada saat pelaksanaan shalat Id di Markas Koramil Karubaga. "Anggota Brimob itu hanya melepas beberapa kali tembakan ke udara. Karena itu, kami belum mengetahui oknum yang melepaskan tembakan ke arah massa," ujar Bambang.

Obama Tabo, keluarga Lenis Wanimbo yang meninggal dalam insiden itu, saat ditemui di Karubaga, pekan lalu, mengharapkan polisi mengusut kasus penembakan tersebut secara transparan. [Kompas]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah