-->

Puing-puing Trigana Air PK-YRN Ditemukan di Kaki Gunung Tangok

KOTA JAYAPURA - Puing-puing pesawat Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YRN yang hil‎ang kontak pada Minggu (16/8) sore telah ditemukan. Berdasarkan dua foto yang dirilis Badan SAR Nasional (Basarnas), serpihan pesawat berada pada tebing pegunungan yang berada di dekat Air Terjun Oksop pada kaki Gunung Tangok, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Lokasi tersebut berada pada 7 nautical mil atau 14 kilometer dari bandara Oksibil," ujar Deputi Operasi Basarnas, Mayjen TNI Heronimus Guru di kantornya, Senin (17/8) sore.

Basarnas memastikan serpihan tersebut merupakan pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan IL-256 melalui pantauan visual dari 3 pesawat yang menuju lokasi yakni pesawat AMA, Trigana, dan Susi Air. Puing tersebut juga di rute pesawat dan cocok dengan sinyal yang didapat.

"Ditambah lagi kondisi pegunungan yang tidak lazim sehingga kita memastikan itu pesawat Trigana," katanya.

Heronimus mengatakan Tim SAR gabungan yang telah berangkat sejak Minggu kemarin belum sampai ke lokasi serpihan‎. Kondisi alam yang ekstrem membuat estimasi waktu tidak dapat ditentukan.

"Tim darat sudah berangkat, jaraknya 14 km dan kecepatan darat antara 4 hingga 5 km per jam. Namun, kondisi alam sangat susah. Mudah-mudahan malam ini sampai," ‎katanya.

Pesawat Trigana Air itu hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS). Pesawat take off dari Bandara Sentani pukul 14.22 LT dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 LT. Pukul 14.55 LT pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil‎.

Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut. Pesawat membawa 54 orang, terdiri dari lima orang kru pesawat, 49 penumpang yang 3 di antaranya anak-anak, dan 2 bayi. 

Berikut nama kru dan penumpang dari manifes pesawat di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura:

Kapten: Hasanudin
Kopilot: Ariadin
Teknisi: Mario
Pramugari: Ika N Dita A

Penumpang: 
1. Endah Mustika Sari
2. La Boni
3. Yulita Kalakmabin
4. Manuella Uropmabin
5. Markus Kalakmabin
6. Oskar Mangonto
7. Menakem Mote
8. Yosia Mote
9. Agustinus Luarmase
10. Dewa Putu Raka
11. MN Aragae
12. Yustinus Hurulean
13. La Ode M
14. Wa Ode Suriana
15. Yohanis Kiabra
16. Yunus Setamanggi
17. Supriyani
18. Pariem
19. Ardono/Hikmad
20. Yundriadi
21. Susilo
22. Utopdana Hosea
23. Asirun
24. Amran
25. Musvia
26. Wengdepen Bamulki
27. Esap Aruman
28. Piter
29. Surya
30. Thenus Babingga
31. Natikonop Ireneus
32. Marusaha Sitorus
33. Armaita
34. Epi Ardi
35. Eki Kimki
36. Kepi Deal
37. Petrus Tekege
38. Kasipmabin Engel Bertus
39. Milka Kakyarmabin
40. Ewelin Uropmabin
41. Theo Stiben Kalakmabin
42. Yusran
43. Egenio Dilam
44. Emilia Gobay
45. Ronald Dilam
46. Alimdam Yawan
47. Methodius DK
48. Marselino DK
49. Valerin


 [Kompas/Papuanesia]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah