Sem Sauyai Nilai Persoalan di Wilayah Waigeo adalah Perumahan Layak Huni
pada tanggal
Sunday 9 August 2015
WAISAI (RAJA AMPAT) - Sem Sauyai, SE., MM, Anggota DPRD Raja Ampat dari Fraksi Demokrasi Indonesia menjelaskan bahwa hasil reses kedua pada bulan Juni lalu terdapat beberapa persolan yang terjadi di dapil 3, wilayah Waigeo Selatan, Waigeo Barat kepulauan dan daratan, Waigeo Timur dan kepulauan Ayau.
Yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat adalah pembangunan perumahan layak huni bagi masyarakat. “Hampir 70% papar Sem, masyarakat masih membutuhkan pembangunan perumahan layak huni disamping peningkatan pembangunan di bidang infrastruktur dasar, bidang kesehatan dan kebutuhan lainnya.
Selain itu lanjut Sem, kurangnya tenaga guru pengajar juga masih menjadi masalah di wilayah dapil 3, Waigeo Selatan, Waigeo Barat kepulauan dan daratan, Waigeo Timur dan kepulauan Ayau.
“Saat ini di Raja Ampat masih membutuhkan tenaga pengajar, ungkap Sem. Gedung sekolah ada, tapi tenaga pengajar tidak ada. Ini yang masih menjadi persoalan, ujarnya.”
Belum adanya pembangunan perumahan bagi tenaga pengajar juga menjadi persoalan penting dikalangan masyarakat (dapil 3, red). “ Banyak guru yang terpaksa menginap di rumah masyarakat karena belum adanya tempat tinggal. Hal ini sering dipertanyakan oleh masyarakat agar pemerintah segera membangun rumah guru,” tutur Sem.
“Hasil reses tersebut, jelasnya akan segera dimasukkan dalam pembahasan anggaran tambahan pada APBD perubahan dan di programkan juga pada pembahasan anggaran tahun 2016.” tukasnya. [RajaAmpatPos]
Yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat adalah pembangunan perumahan layak huni bagi masyarakat. “Hampir 70% papar Sem, masyarakat masih membutuhkan pembangunan perumahan layak huni disamping peningkatan pembangunan di bidang infrastruktur dasar, bidang kesehatan dan kebutuhan lainnya.
Selain itu lanjut Sem, kurangnya tenaga guru pengajar juga masih menjadi masalah di wilayah dapil 3, Waigeo Selatan, Waigeo Barat kepulauan dan daratan, Waigeo Timur dan kepulauan Ayau.
“Saat ini di Raja Ampat masih membutuhkan tenaga pengajar, ungkap Sem. Gedung sekolah ada, tapi tenaga pengajar tidak ada. Ini yang masih menjadi persoalan, ujarnya.”
Belum adanya pembangunan perumahan bagi tenaga pengajar juga menjadi persoalan penting dikalangan masyarakat (dapil 3, red). “ Banyak guru yang terpaksa menginap di rumah masyarakat karena belum adanya tempat tinggal. Hal ini sering dipertanyakan oleh masyarakat agar pemerintah segera membangun rumah guru,” tutur Sem.
“Hasil reses tersebut, jelasnya akan segera dimasukkan dalam pembahasan anggaran tambahan pada APBD perubahan dan di programkan juga pada pembahasan anggaran tahun 2016.” tukasnya. [RajaAmpatPos]