-->

TNI AD Usut Kasus Dugaan Penembakan Helikopter di Nayaro

JAKARTA - TNI Angkatan Darat (AD) tengah mengusut kasus dugaan penembakan helikopter milik TNI-AD saat terbang di Kabupaten Mimika, pada Kamis (6/8).

Helikopter jenis Bolco dengan nomor lambung HS 7148 yang diterbangkan oleh Kapten Penerbang (Pnb) Ketut dan kopilot Letda Penerbang Adam itu diduga ditembak saat terbang diatas langit Kampung Nayaro, Distrik Mimika Baru pada pukul 07 WIT.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Wuryanto mengatakan, sekira pukul 08.40 WIT terdengar suara hentakan namun pada saat dilakukan pengecekan instrument normal.

"Setelah dicek secara keseluruhan ditemukan lubang seperti bekas proyektil yang diduga terkena tembakan," kata wiryanto melalui keterangan persnya, Kamis (6/8).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dengan mencari proyektil. Dia menjelaskan, berdasarkan informasi dari kopilot, helikopter yang mengangkut logistik ke Pos Jila Yonif 754/ENK itu terbang saat cuaca sedang berkabut.

"Saat terbang dengan rute Timika-Jila dan kembali ke Timika dengan situasi cuaca berkabut," katanya.

Menurut dia, peristiwa penembakan itu terjadi sekira pukul 07.18 Wita, dan mengenai helikopter.

"Pada saat RTB (Rute Balik) dalam perjalanan sekira 10 mil dari Timika radial 080, pada titik koordinat S 04'31'15.9' E 131'02'00.6' sekira pukul 08.40 terdengar suara hentakan namun pada saat dilakukan pengecekan instrument normal," imbuhnya.

Meski demikian, heli tersebut berhasil mendarat di helipad airfast untuk pengisian bahan bakar. Setelah dicek secara keseluruhan ditemukan lubang seperti bekas proyektil yang diduga terkena tembakan.

"Tapi berhasil mendarat, tidak ada korban," pungkasnya. [Papuanesia]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah