-->

Akibat Kemarau, 6000 Hektar Sawah di Merauke Gagal Panen

KOTA JAYAPURA - Enam ribu hektar sawah yang ditanami padi di empat distrik Kabupaten Merauke mengalami gagal panen akibat kurangnya pasokan air karena kemarau yang berkepanjangan, Empat distrik tersebut, yakni Distrik Semangga, Tanah Miring, Kurik dan Aminah yang menjadi sentral sawah padi, di kota rusa tersebut.

Bambang Dwiatmoko, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura Kabupaten Merauke mengaku gagal panen tersebut akibat kemarau yang menyebabkan pasokan air berkurang. Ditambah lagi, lanjutnya, jaringan irigasi yang dibangun pemerintah juga mengering.

“Musim tanam kedua tahun ini, kami menargetkan 17 ribu lahan sawah padi Merauke panen seluruhnya. Tetapi karena kemarau panjang ini menyebabkan 75 persen padi yang ditargetkan tidak akan panen,” kata Bambang via selulernya, Senin (07/09/2015).

Untuk panen kedua tahun ini, dikatakan Bambang, pihaknya masih sangat berharap 8000 hektar sawah masih dapat dipanen. Kekecewaan, menurutnya, sudah pasti melanda petani setempat.

“Kami pasti kecewa. Program untuk mendukung swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden belum dapat terwujud. Target panen terkendala karena masalah air, bukan masalah yang lain,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura provinsi Papua, Samuel Siriwa, Kamis (06/08/2015) lalu menyebutkan pertanian di Provinsi Papua yang berpusat di Kabupaten Merauke hingga kini relatif aman dari ancaman kekeringan, meski kekeringan sedang melanda hampir seluruh daerah di Indonesia yang menyebabkan petani merugi lantaran padi yang ditanam mati kekurangan air.

“Soal kekeringan di Papua memang belum ada peristiwa luar biasa, khusus kabupaten Merauke sebagai sentra pertanian Papua, tercatat dimusim tanam bulan April- September 2015 ada 12 ribu hektar lahan terpakai,” katanya.

Penggunaan areal itu, lanjutnya, menggunakan air dari rawa. Informasi yang didapatnya bahwa bahwa air di kali Kumbe masih dipakai untuk mengairi lahan areal tanah miring. Sehingga, untuk kekeringan Papua belum terasa.

“Tidak tahu beberapa bulan kedepan. Kondisi lain ya di daerah utara aman, Merauke yang musimnya jelas tapi masih aman,” ujarnya. [CendanaNews]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah