-->

Dinas Peternakan Mimika Tingkatkan Ternak Sapi

TIMIKA (MIMIKA) – Pada tahun 2015 ini dinas Peternakan Kabupaten Mimika akan meningkatkan upaya peternakan sapi. Sebagai salah satu program utama yang akan dibuat.

Dikatakan Kepala Dinas Peternakan, Ir Yosefin Sampelini, peningkatan produksi dari ternak sapi ini dinilai akan membuat Kabupaten Mimika bebas dari masalah krisis daging sapi yang selama ini terjadi.

“Daging sapi masih langkah di pasaran dan boleh dibilang masih sangat kecil, hal inilah yang jadi keprihatinan pemerintah,” ujar dia kepada Salam Papua pada pekan lalu diruang kerjanya.

Dikatakan peningkatan ternak sapi ini akan berdampak pada masyarakat yang saat ini masih minim minat, sebab menurut data terakhir, peternakan sapi di Kabupaten Mimika hanya terdapat pada empat Distrik saja, diantaranya Distrik Mimika Baru (termasuk Distrik Kwamki Narama dan Distrik Wania) dengan 83 usaha ternak, Distrik Kuala Kencana (termasuk Distrik Iwaka) dengan 109 usaha ternak, Distrik Agimuga dengan 54 usaha ternak dan Distrik Mimika Timur dengan 14 usaha ternak.

“Kedepan, kita akan tingkatkan populasi dan menjadi daerah yang mandiri dan punya produksi sendiri sehingga tidak mengalami kesulitan. Sebab selama kita bergantung dari luar, kita akan kena dampak jika krisis terjadi,” jelas dia.

Selain kurangnya minta warga, dikatakan, penyebab rendahnya produksi ternak sapi di Mimika karena kurangnya pengetahuan tentang beternak sapi yang nyatanya memberikan keuntungan besar kepada para pelaku usaha.

“Masyarakat masih enggan beternak sapi, karena masih ada anggapan lama untuk diproduksi, kemudian beternak sapi membutuhkan modal yang besar. Oleh sebab itu kami mulai berpikir untuk meningkatkan penghasilan dari beternak sapi dengan mengolah limbah ternak sapi,” ucap Yosefin.

Ia merinci, keuntungan yang didapat dari pengelolaan limbah ternak sapi sangatlah besar.

“Jika mereka mengelola ternak sapi secara efektif, mereka akan mendapatkan hasil dan tambahan yang besar. Diantaranya jaringan biogas yang menghasilkan energi untuk keperluan masak dan penerangan, pupuk organik yang sangat bagus untuk tanaman pertanian, juga bahan organik yang dijadikan pakan untuk bebek dan ikan lele,” jelasnya.

Ia juga mengharapkan dengan adanya upaya pemerintah termasuk peresmian biogas dari kotoran sapi di Kampung Mulia Kencana- SP7 dan Kampung Limau Asri – SP5 pada Jumat (28/8) lalu dapat menggugah warga masyarakat lain untuk meningkatkan usaha ternak sapi yang sangat menguntungkan ini.

“Dari keuntungan ini, masyarakat peternak mendapatkan kebutuhan dan juga memenuhi permintaan pasar Mimika yang selama ini masih kurang, sehingga tidak ada lagi yang namanya krisis daging sapi,” tukasnya. [SalamPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah