-->

Para Guru Garis Depan di Kabupaten Waropen Terpaksa Ngojek untuk Penuhi Kebutuhan Hidup

BOTAWA (WAROPEN) - Nasib 29 guru garis depan (GGD) yang ditugaskan di Kabupaten Waropen,  menyedihkan. Lantaran belum menerima gaji selama empat bulan, mereka jadi kelimpungan. Hal itu diungkapkan Irfan, Koordinator Guru Garis Depan (GGD) Waropen.

Menurutnya, beberapa guru terpaksa mengojek untuk mendapat penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Bahkan, ada juga yang terpaksa mengutang di warung dan tempat indekos.

Selama empat bulan di Waropen, sebagian guru garis depan ini, khususnya yang ditempatkan di Distrik Urei Faisei dan Waropen Bawah sudah melapor ke sekolah tempatnya bertugas dan telah melaksanakan tugasnya. Namun sebagian lagi yang ditempatkan di luar Distrik Urei Faisei dan Waropen Bawah belum dapat ke tempat tugasnya.

“Karena kondisi keuangan yang sudah menipis, beberapa teman terpaksa jadi tukang ojek. Sebab sudah ada yang bawa anak dan istrinya,” kata Irfan. Akibat gaji yang belum diterima, beberapa guru juga mengaku sudah sangat kesulitan menjalankan tugasnya.

Karena itulah, tambah Irfan, pihaknya menghadap kepada Bupati Waropen dan berharap pemkab dapat memperhatikan kondisi mereka dan mencarikan solusi. Di samping gaji yang tidak dibayarkan, SK penugasan juga tak kunjung diserahkan kepada mereka.

Padahal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya telah meminta mereka turun ke tempat mengajar di Waropen secepatnya. Seperti diketahui, Program GGD ini menjadi Program Kemendikbud untuk mengisi kekosongan dan kekurangan guru di daerah.

Pada Mei 2015 lalu, Kemendikbud telah mengirimkan 798 GGD ke daerah tidak terjangkau dan terpencil. Mereka disebar ke 28 Kabupaten/Kota pada empat provinsi terdepan, yaitu Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh. GGD juga merupakan lulusan sarjana, Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan menyandang status CPNS atau PNS. [Jawapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah