-->

Tentara PNG Tahan Tujuh Penyandera Badar dan Sudirman

KOTA JAYAPURA - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian mengakui tentara Papua Nugini (PNG) menahan tujuh orang anggota kelompok bersenjata penyandera dua Warga Negara Indonesia (WNI), beberapa waktu lalu.

"Dari laporan yang saya terima tercatat tujuh anggota kelompok penyandera dua WNI ditahan tentara PNG," kata Mayjen Siburian, di Jayapura, Minggu.

Ia mengatakan, tujuh orang penyandera itu ditahan setelah dibekuk dalam proses pembebasan kedua WNI oleh tentara PNG.

Namun, proses penahanan tujuh orang kelompok penyandera itu tidak dilaporkan secara rinci kepada Pemerintah Indonesia karena  merupakan ranah tentara PNG.

Pangdam menyampaikan penghargaannya atas upaya pemerintah dan tentara PNG dalam membebaskan kedua sandera dalam keadaan selamat.

Penyanderaan dua WNI yang dilakukan kelompok bersenjata itu berakhir tanpa adanya barter atau tebusan.

Dia mengakui, Mabes TNI sebenarnya sudah menyiapkan tim antiteror untuk membebaskan para sandera namun karena lokasi sandera yang berada di wilayah PNG maka tim tersebut hanya disiagakan di Jayapura.

Tim antiteror yang berjumlah sekitar 50 orang awalnya siap diterjunkan untuk membebaskan kedua WNI namun karena wilayahnya berada di PNG maka mereka hanya menunggu perintah bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Dia mengatakan, tim antiteror yang diperbantukan ke Kodam XVII Cenderawasih beranggotakan tim lengkap yang memiliki kemampuan khusus.

Walaupun tidak diterjunkan dalam operasi pembebasan namun selama berada di Jayapura, tim antiteror TNI AD itu terus berlatih.

Dua WNI yang disandera sejak 9 September lalu yakni Badar dan Sudirman berhasil dibebaskan tentara PNG, Jumat (18/9). [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah