-->

Yesaya Buinei Prihatin Nasib 29 Guru Garis Depan di Waropen

BOTAWA (WAROPEN) - Bupati Waropen, Yesaya Buinei, menyatakan prihatin atas nasib 29 guru garis depan (GGD) di Waropen yang tidak menerima gaji selama empat bulan. Ia pun berjanji akan segera menindaklanjuti semua keluhan para oemar bakrie tersebut secepatnya.

Yesaya juga mengatakan akan menggelar pertemuan dengan DPRD Waropen guna membahas alokasi anggaran untuk gaji para GGD tersebut. Direncanakan anggaran itu akan dimasukkan dalam APBD Perubahan 2015.

“Dalam waktu dekat akan kami selesaikan dan kami akui ini kesalahan dari Pemda,” tuturnya saat dikonfirmasi usai bertemu dengan para GGD.

Bupati Yesaya Buinei mengaku kehadiran para guru garis depan ini sangat membantu Pemkab Waropen. Apalagi jumlah guru di Kabupaten Waropen selama ini memang masih jauh dari cukup.

Seperti diketahui, Program GGD adalah langkah nyata pemerintah untuk menyediakan guru-guru terbaik di daerah yang paling membutuhkan di Indonesia, khususnya di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

GGD merupakan komitmen pemerintah berupa penempatan guru jangka panjang. Untuk angkatan pertama, ada 798 orang yang diangkat.

Adapun wilayah penempatannya meliputi 28 Kabupaten, yaitu Kab. Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh Singkil, dan Aceh Selatan, Gayo Lues, Simeulue, Alor, Deiyai, Flores Timur, Jayawijaya, Kepulauan Yapen, Kab.Kupang, Lanny Jaya, Kab.Manggarai, Kab.Manggarai Timur.

Selain itu Kab.Manokwari, Kab.Manokwari Selatan, Pegunungan Bintang, Raja Ampat, Rote Ndao, Kab.Sorong, Kab.Sorong Selatan, Sumba Timur, Supiori, Tambrauw, Teluk Bintuni, Waropen, dan Yalimo. [Jawapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah