-->

Kejari Wamena Terbakar, Barang Bukti dan Dokumen Penting Ludes

WAMENA (JAYAWIJAYA) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Wamena, Kabupaten Jayawijaya terbakar, Jumat (9/10) dini hari sekitar pukul 01.30 WIT. Ruang kerja kajari, penyimpanan barang bukti serta dokumen penting ludes.

Isu yang beredar, kantor kejari sengaja dibakar orang tak dikenal. Namun kepolisian masih melakukan penyelidikan dan belum bisa memastikan apakah kantor Kejari Wamena dibakar atau terbakar.

Sementara menurut data yang dihimpun Cenderawasih Pos, kebakaran pertama kali diketahui Yairus Siep, salah satu petugas sekuriti kantor Kejari Wamena. Ia mendengar adanya suara ledakan yang kemudian melakukan pengecekan dan mendapati ruangan khusus barang bukti terbakar.

Kasat Reskrim Jayawijaya Iptu I Wayan Laba menyebutkan, api diduga berasal dari ruangan khusus barang bukti kemudian meluas. Setelah dilakukan pemadaman, pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

"Pukul 08.30 WIT, kami kembali melakukan olah TKP kedua dan masih bersifat sementara. Karena kami akan mendatangkan petugas dari Labfor Makassar untuk melakukan olah TKP guna mengungkap penyebab kebakaran ini,” jelasnya.

Sementara Kajari Wamena Nurcahyo mengatakan, pihaknya masih menginventarisasi dokumen-dokumen yang ikut terbakar. Menurutnya, sekitar 50 persen dari kantor Kejari Wamena terbakar.

"Kami belum tahu penyebab kebakaran ini, dan masih menunggu hasil penyelidikan polisi,” ungkapnya.

Meskipun kebakaran ini mengahuskan tujuh ruangan, termasuk ruang kerjanya, Nurcahyo mengatakan, tidak menganggu aktivitas kantor Kejari Wamena.

"Saya sendiri juga tetap menjalankan tugas dan sementara menempati ruangan bagian depan yang tidak terbakar,” ujarnya.[Jawapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah