-->

Polda Papua Klaim 4000 Personil Terima Program IOM dari Belanda

KOTA JAYAPURA - Kepolisian Daerah Papua mengklaim setidaknya 4000-an anggotanya telah menerima program International Organisation Migration (IOM) dari Pemerintah Belanda sejak 2013. Program polisi masyarakat (polmas) lebih difokuskan kepada polisi yang bertugas di kampung dan daerah terpencil di tanah Papua.

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebutkan akan mengevaluasi manfaat yang telah didapat anggotanya atas program ini. Harapannya program yang berakhir 2016 nanti bisa lebih mengkombinasikan dengan situasi saat ini di Papua dengan sejumlah perkembangan yang ada.

“Program IOM adalah bagaimanan membentuk kepolisian masyarakat atau polmas. Masih tersisa 300 polisi lagi sebelum berakhirnya program ini. Pada prinsipnya program ini adalah membentuk jaringan ditengah masyarakat, agar masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya,” jelasnya, Kamis (8/10).

Sebelumnya, Deputi Bidang Politik dan Keamanan Kedutaan Belanda untuk Indonesa, Maarten van Den Bosch sempat bertemu dengan Sekda Provinsi Papua, Heri Dosinaen. Dalam pertemuan itu juga sempat dibahas tentang polmas di Papua yang intinya kerjasama untuk lebih mendekatkan antara polisi dan masyarakat. Program ini juga memfasitasi pelatihan dari tingkat Polda, Polres hingga Babinkam bagi polisi yang bertugas di kampung-kampung di Papua.

“Forum polisi mesyarakat perlu dihidupkan untuk menghindari kejadian yang merugikan. Lalu kepada masyarakat, diharapkan dapat membantu polisi menjaga keamanan dan ketertiban ditempat tinggalnya. Intinya menjaga keamanan dan ketertiban bukan semata-mata hanya tugas polisi,” ungkap Maarthen dalam kunjungannya beberapa waktu lalu di Kota Jayapura. [Gatra]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah