-->

Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Investasi 40 Juta Dolar untuk Sagu di Sorong Selatan

KOTA SORONG - Austindo Nusantara Jaya (ANJ) menginvestasikan 40 juta dolar Amerika (551 miliar rupiah) untuk meningkatkan produksi sagu di Kabupaten Sorong Selatan. Investasi ini bertujuan untuk mendorong perkembangan ekonomi daerah dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan lokal.

ANJ Agri Papua (ANJAP), salah satu anak perusahaan ANJ, saat ini memanen sagu dari 5.000 hektar hutan dan lahan gambut, yang tumbuh secara alami. Saat dioperasikan secara penuh pada April 2016, pabrik milik ANJAP tersebut akan memproses 1.250 ton sagu per bulan untuk dijadikan pati yang siap diolah menjadi panganan.

“Sagu adalah panganan pokok yang disukai oleh masyarakat lokal, namun potensinya di luar Papua masih belum tergali. Karena itu, kami ingin memperkenalkan sagu ke pasar nasional dan internasional.  Kami percaya dengan meningkatkan permintaan dan produksi sagu, pertumbuhan industri sagu dapat terpicu dan pada akhirnya jumlah lapangan kerja dan pendapatan daerah juga akan bertambah,” kata Deputi Presiden Direktur ANJ Istini Siddharta dalam kesempatan soft launch pabrik sagu perusahaan tersebut pada Kamis (29/10)

Menurutnya, potensi sagu untuk beradaptasi di berbagai jenis kondisi lahan merupakan anugerah bagi daerah seperti Papua Barat yang memiliki lahan gambut cukup luas sehingga dapat membantu mengurangi angka kemiskinan.

“ PT ANJ Agri Papua telah menjadi mitra Pemerintah Daerah dalam pemanfaatan sumber daya hutan sagu, yang menjadikan setiap bulir sagu berharga. Menjadi harapan bersama, ANJAP selalu memperhatikan prinsip-prinsip “investasi hijau”, menjaga keberlanjutan dengan menerapkan tebang pilih dan tanam kembali, konsisten menjalankan program CSR, dan senantiasa menghargai kearifan lokal serta melibatkan masyarakat adat sebagai pemangku hak-hak dasar,” terang Bupati Sorong Selatan Otto Ihalauw.

ANJAP berencana untuk menambah area yang dapat dipanen menjadi 10.000 hektar dan meningkatkan kapasitasnya dalam memproses sagu hingga 2.500 ton per bulan pada 2018. Secara keseluruhan, ANJ memiliki 40.000 hektar lahan konsesi, dengan 10.000 hektar didedikasikan untuk konservasi. Sesuai dengan komitmen ANJAP untuk membawa manfaat di tempatnya beroperasi, ANJAP menggunakan lebih banyak tenaga kerja lokal. Saat ini, sekitar 70% dari total 169 karyawan adalah warga Papua, dan 60% dari 169 karyawan tersebut berasal dari suku Iwaro, suku asli yang hidup di daerah sekitar pabrik.

“Kehadiran ANJAP telah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kampung Saga sehingga mereka memperoleh penghasilan yang berkesinambungan. Kesejahteraan meningkat terutama dari aspek pendidikan dan kesehatan, ditunjukkan dengan semakin banyaknya anak-anak Saga yang mampu menempuh pendidikan di perguruan tinggi,” kata Gustaf Lopatty selaku tokoh masyarakat setempat. [RadarSorong]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah