-->

Black Brothers Gelar Konser di Kota Biak

BIAK (BIAK NUMFOR)- Ribuan warga di Kota Biak, Kabupaten Biak Numfor pemadati konser band legendaris asli Papua yang terkenal hingga ke penjuru dunia, Black Brothers yang dilaksanakan di Lapangan Atletik Cenderawasih, Distrik Biak Kota, Sabtu (7/11) malam.

Menurut pantauan, Sejak pukul 17.00 WIT ribuan warga dari berbagai kampung memadati arena konser Black Brothers yang diundang Bupati Biak Numfor, Thomas Alfa Edison Ondy dan Dewan Adat Papua sebagai rangkaian kegiatan Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua sejak 1 November 2015.

Sebelum beraksi menghibur warga Biak, personel Black Brothers berpawai kendaraan keliling kota Biak. Sepanjang jalan mereka dielu-elukan warga Biak karena ini kali pertama mereka tiba di Biak setelah puluhan tahun mereka bermukim di Belanda.

"Masyarakat Biak bernostagia menyaksikan konser band Black Brothers karena penampilannya membawakan lagu- lagu lirik Papua," ungkap Laurens Wamafma, warga Biak Kota.

Hingga pukul 18.00 WIT di sejumlah ruas jalan Sisingamangaraja distrik Biak Kota tampak penuh kendaraan motor dan mobil untuk menyaksikan show terbesar band Black Brothers di Kota Biak.

Situasi Kota Biak hingga Sabtu malam pukul 18.30 WIT tampak kondusif dimana berbagai kegiatan warga seperti angkutan umum, pertokoan, pelabuhan, pasar tetaptetap beroperasi lancar melayani kebutuhan masyarakat setempat.

Beberapa tembang kenangan seperti, Persipura, Pierambo, Oh Sonya, Terjalin Kembali, Yayun Wambeso, Hari Kiamat, Kroncong Kenangan dan beberapa lagu khas Biak lainnya seperti Sajojo, Apuse dan Wainapire.

Ini merupakan konser ketiga Black Brothers di Papua setelah sekian lama berada diluar. Konser pertama dilakukan di Kota Jayapura saat HUT kota tersebut pada Maret 2015 ini selanjutnya mereka melakukan konser pada April 2015 di Timika.

Konser pertama yang dilakukan Black Brother adalah pada tahun 1978 di Kota Jayapura, disaksikan oleh ribuan warga kota tersebut.

Usai melakukan konser di Kota Jayapura, mereka melakukan konser di Port Moresby, Papua Niugini dan selanjutnya meminta suaka politik di Negeri Belanda sekitar 1980 an.

Black Brother juga selama di Belanda pernah memopulerkan lagu asal Papua berjudul Yalikoe berirama disco. Lagu ini sempat masuk dalam deretan irama disco di daratan Eropah masuk dalam lagu terbaik berirama disco yang dirilis 1983. Kini personil Black Brother tinggal di Australia dan juga di Vanuatu, sedangkan Agus Rumaropen dan Hengky Merantoni sudah meninggal beberapa tahun silam.[Antara/Papuanesia]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah