Harry Tanoesoedibjo Akui Tidak Berambisi jadi RI-1 pada Pilpres 2019
pada tanggal
Friday 6 November 2015
“Ambisi saya dengan mendirikan Partai Perindo adalah agar Indonesia maju bukan semata-mata ingin menjadi R-1. Jadi seandainya ada calon presiden yang lebih baik saya akan dukung,” kata Hary, saat konfrensi pers, usai deklarasi dan pelantikan DPW dan DPD Partai Perindo Provinsi Papua, Kamis (29/10).
Hary juga mengatakan, seorang pemimpin harus memiliki leadership, punya kapasitas, kompetensi, tegas dan memiliki integritas. Sehingga seandainya ada calon yang memiliki kapasitas seperti itu dan cocok, lanjutnya, maka pihaknya akan dukung.
“Perindo hadir, sebagai partai politik baru karena melihat permasalahan di Indonesia cukup kompleks, penduduknya besar, bahasanya banyak, dan jumlah sukunya banyak. Basis-basis seperti ini basis yang diperjuangkan banyak partai, termasuk Perindo, bagaimana memberantas korupsi, penegakan hukum, narkoba dan pendidikan,” ungkapnya.
Menurut Hary, basis perjuangan Perindo sama dengan basis kebanyakan parpol, tetapi kelebihan dari Perindo akan memperjuangankan kesejehteraan bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Karena di Indonesia golongan ekonomi menengah kebawah mencapai 70 persen. Inilah yang diperjuangkan Perindo agar lebih sejahtera.
“Mengangkat ekonomi menengah ke bawah, perlakukan khusus, perlindungan dan peroteksi harus diberikan kepada mereka supaya bisa tumbuh cepat dan kesenjangan sosial dipersempit. Maka Indonesia bisa lebih cepat maju. Yang jelas, kehadiran Perindo menguntung masyarakat,” jelasnya.
Eksistensi Partai Perindo di Papua, kata Hary, tak perlu diragukan lagi karena memiliki tujuan yang jelas, demikian juga resource logistiknya, sumber daya manusia, Infrasruktur, system juga organisasinya, intinya kendati partai baru Perindo dalam posisi yang kuat, baik secara financial maupun penunjang lainnya.
“Sebagai pendatang baru kami akan memperkuat basis di daerah-daerah. Jika bisa, hingga tingkat bawah setara RW. Sehingga dengan demikian, kehadiran dan tujuan dari Partai Perindo bisa lebih bisa dipahami,” jelas Hary. [PapuaKita]