-->

Lukas Enembe Terima 21 Kakak Tua Jambul Kuning

KOTA JAYAPURA - Gubernur Papua, Lukas Enembe menerima 21 ekor burung Kakak Tua Jambul Kuning dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Selasa (24/11).

Satwa yang dilindungi itu merupakan hasil dari penjaringan di Jakarta oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab yang dibawa dari Papua. Puluhan burung Kakak Tua Jambul Kuning itu nantinya akan dilepas ke hutan Cycloop, Sentani, Kabupaten Jayapura.

“Satwa ini kembali ke habitatnya setelah dijaring di seluruh Jakarta. Mudah-mudahan tahap demi tahap seluruh burung bisa kembali ke Papua sehingga mereka tak dilepas bukan pada habitatnya,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe kepada sejumlah wartawan, Selasa (24/11).

Menurut Lukas, selama ini banyak satwa endemik asli Papua yang masuk dalam kategori dilindungi, telah diselundupkan keluar daerah untuk dijadikan binatang peliharaan. Dirinya meminta pengiriman secara ilegal, segera dihentikan.

“Ini yang datang baru 21 ekor, selanjutnya kami sudah lakukan penyerahan dan akan dilepas di kawasan Cycloop. Banyak satwa yang dilindungi, banyak orang yang secara ilegal bawa keluar, penyerahan ini kami tutup semua aksi ilegal satwa Papua,” jelas Lukas.

Kini, pemerintah Provinsi Papua sedang melakukan kerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi untuk melindungi satwa liar Papua. Sehingga, seluruh jenis binatang endemik di Papua dapat dilindungi dan kekayaan yang ada di Papua dapat dijaga dan dilestarikan.

Ketua Posko Save Jambul Kuning, Indra Exploitasia Semiawan mengatakan, program yang tengah dilakukan ini bertujuan untuk berikan informasi kepada seluruh masyarakat bahwa setiap satwa yang masuk dalam kategori dilindungi tak boleh dipelihara.

“Program save jambul kuning merupakan program yang dicanangkan menteri yang akan dilaporkan kepada presiden adalah program edukasi kepada masyarakat bahwa kakak tua jambul kuning adalah milik habitat alam,” kata Indra.

Menurutnya, satwa liar itu tidak boleh dipelihara di rumah, pesan dari kementerian kepada masyarakat agar segera serahkan satwa itu ke posko save jambul kuning. Ia juga menambahkan kementrian berkeinginan supaya satwa yang dilindungi bisa hidup di habitat aslinya agar kelestariannya dapat terus terjaga dan terhindar dari kepunahan.

“Untuk itu kementrian membawa kembali satwa endemik ke Papua. Kami sudah menerima kakak tua 110 ekor dan sebagian besar adalah endemik Papua. Program ini akan jadi program yang berkelanjutan dan melestarikan satwa ini,” ujarnya. [PapuaKita]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah