-->

Polres Jayawijaya Telusuri Aktor Intelektual Pencuri Logistik Pilkada di Yalimo

KOTA JAYAPURA - Kepolisian Resort Jayawijaya, masih menelusuri aktor intelektual dalam pencurian logistik pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk 51 kampung di Distrik Apalapsili, Kabupaten Yalimo.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Semmy Ronny Thabaa, Jumat (11/12) mengatakan, pihaknya telah menahan 16 terduga pelaku pencurian logistik itu. “Ada 16 orang yang kami tahan. Mereka masih menjalani pemeriksaan,” ujarnya.

Menurut Semmy, Distrik Apalapsili dikenal sebagai basis massa salah satu kandidat kepala daerah yang bertarung pada pilkada serentak 9 Desember lalu. Aparat kepolisian sempat mendapat perlawanan sejumlah orang ketika bernegosiasi untuk pengembalian surat suara.

“Mereka melakukan kekerasan dengan cara merampas paksa memakai alat perang. Bahkan, kami malah diserang ketika mencoba bernegoisasi untuk meminta dikembalikan surat suara itu,” katanya. Terkait kasus ini, Semmy mengaku masih menunggu keputusan dan KPU setempat.

“Informasinya akan dilakukan pemungutan suara ulang, sebab ini menyangkut hak demokrasi seseorang,” katanya.

Sementara itu,  terkait situasi keamanan di sana, mantan Kapolres Paniai ini menyatakan situasi Yalimo kondusif. “Saya langsung memimpin pengamanan di Yalimo. Untuk Apalapsili, ada 30 petugas yang kami siagakan,” ujarnya.

Sementara itu Koordinator Wilayah (Korwil) Yalimo yang juga anggota KPU Papua, Beatrix Wanane mengatakan, hingga Kamis (10/12) malam terdapat dua kabupaten yang direkomendasikan melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU). “Dua kabupaten itu adalah Yalimo, khusus untuk Distrik Apalapsili dan Distrik Elelim, serta Kabupaten Nabire, khususnya Distrik Kali Susu,” ujarnya

Dikatakan, sebagai korwil, dirinya sudah memerintahkan KPU Yalimo untuk segera melalukan pemeriksaan kelengkapan surat suara dan melakukan koordinasi dengan panwas. "Jika holigram yang dirusak, maka KPU harus segera menghubungi percetakan untuk mencetak ulang dan besok sudah tiba di Yalimo untuk pelaksanaan pemungutan suara," ujarnya.

Dikatakan, di Distrik Apalapsili dan Elelim terdapat 10.844 daftar pemilih tetap yang tersebar di 51 desa dengan 51 TPS. Beatrix menambahkan, kejadian ini berawal dari keinginan dari salah satu pasangan calon agar dilakukan pemungutan suara dengan sistem noken. Namun permintaan itu ditolak oleh pasangan lainnya.

Dijelaskan juga, untuk Kabupaten Nabire, PSU dilakukan di distrik Kali Susu. “PSU ini dilakukan dikarenakan pencoblosan baru dilakukan sebanyak 29 orang. Pemilihan dihentikan untuk selanjutnya suara tersisa akan dibagi-bagi,“ ujarnya. [BeritaSatu]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah