-->

Kota Jayapura Terima 17 Laporan DBD

KOTA JAYAPURA - Dinas Kesehatan Provinsi Papua menerima laporan 17 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di kota Jayapura per 31 Januari 2016.

"Ada kalender mingguan epidemiologi kan, minggu pertama itu tanggal 1 Januari sekarang itu masuk minggu ke lima bulan Februari," kata Kepala Seksi Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Anto Flassy, di Jayapura, Rabu Anton menjelaskan, dari laporan yang diterima pada minggu pertama terjadi lima kasus DBD di kota Jayapura, dan minggu kedua dilaporkan terjadi empat kasus DBD di kota Jayapura.

Kemudian minggu ketiga terjadi enam kasus DBD di kota Jayapura, Minggu keempat terjadi dua kasus "Jadi hingga kini kasus KDRS yang diterima dari rumah sakit bahwa ada kasus demam berdarah sebanyak 17 kasus DBD di kota Jayapura," ujarnya.

Dinas Kesehatan Kota Jayapura bisa langsung turun ke lapangan untuk memutus mata rantai DBD apabila sudah terindikasi kasus DBD.

"Kalau tidak ada pembuktian terindikasi kasus DBD maka akan susah dalam penganggaran," ujarnya.

Anto menjelaskan, mengapa dilakukan penyemprotan karena diketahui bersama bahwa nyamuk itu ada dewasa dan dari dewasa bertelur lalu berubah menjadi jentik "Jentik jadi pupa disinilah pemberantasan kita dari vektor penyakit yang tertular vektor termasuk DBD," ujarnya.

Menurut dia, fogging atau pengasapan yang biasanya dilakukan hanya menghilangkan nyamuk dewasa.

Sedangkan jentik dan pupa hanya bisa dihilangkan dengan cara bersih-bersih yakni dengan cara 3M menguras mengubur dan membasmi.

"Nah ini kalau fogging hanya menyenangkan nyamuk dewasa saja kita harap nyamuk yangamau keluar kita langsung matikan, nanti yang punya kerja untuk melakukan abatisasi yaitu Puskesmas," ujarnya. (Antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah