-->

Terangi Papua dan Papua Barat, SKK Migas Gandeng ITS Surabaya

SURABAYA (JATIM) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggandeng Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk menerangi provinsi Papua dan Papua Barat.

"Kami diberi waktu selama tiga tahun untuk menerangi Provinsi Papua Barat dan Papua dengan listrik karena pada tahun 2020 pemerintah Indonesia mengadakan Pekan olahraga Nasional (PON)," kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara SKK Migas dengan ITS di Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan untuk mewujudkan program tersebut, pihaknya menggandeng dalam perencanaan distribusi "Liquefied Natural Gas" (LNG) untuk tenaga listrik di Provinsi Papua dan Papua Barat hingga tahun 2020.

"Setidaknya kami menargetkan Pulau Papua telah diterangi oleh listrik pada tahun 2019, namun proses pemerataan listrik ke Papua masih terhalang oleh masalah distribusi LNG, apakah menggunakan kapal mini LNG atau tank LNG kontainer," jelasnya.

Saat ini, ia menambahkan pihaknya sedang mengejar waktu untuk segera menuntaskan masalah distribusi LNG, sehingga ITS sebagai universitas yang juga membawahi beberapa universitas di Indonesia Timur dapat ikut mengkaji metode yang paling efektif untuk pengiriman LNG.

"Konsep distribusi yang harus dipikirkan ITS meliputi sarana infrastruktur dan transportasi. Bukan hanya kesiapan kapal yang mengangkut LNG, kita juga harus mempersiapkan infrastruktur terminal LNG," ujar Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD.

Menurut dia, bidang studi yang dilibatkan dalan penyusunan konsep ini melibatkan berbagai jurusan di ITS, seperti Teknik Industri untuk masalah pengiriman logistik, Teknik Kimia, Teknik Fisika, dan keilmuan di bawah Fakultas Teknologi Kelautan.

Sementara itu, Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Ketut Buda Artana ST MT menambahkan bahwa ITS akan membuka kesempatan kepada perguruan tinggi di wilayah timur Indonesia, khususnya Papua, yang ingin menggali ilmu lebih dalam untuk merancang metode membantu mendistribusikan LNG ke wilayah mereka nantinya.

"Kami persilakan para dosen atau tenaga ahli dari universitas di sana Papua untuk belajar ke ITS, JIKA perlu kami akan memberikan pendampingan juga nantinya," ujar guru besar dari Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS ini.

Di sisi lain, Bupati Fakfak Oktovianus Mayor mengungkapkan sangat bersyukur dengan kerja sama antara SKK Migas dengan ITS karena selama ini segala pembangunan di Papua selalu terhambat masalah listrik, padahal Papua memiliki potensi migas yang luar biasa.

"Ia berharap jika pembangunan infrastruktur untuk mendukung penerangan di Papua, maka kami akan mengerahkan segala usaha untuk membantu proses kelancaran program ini, termasuk sumber daya manusia yang dibutuhkan," tandasnya. (Antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah