-->

Korban Penganiayaan Brimob Manokwari Minta Keadilan

KOTA SORONG  – Korban penganiayaan anggota Brimob Detasemen A Manokwari, 1 Januari 2016, di Kelurahan Tampa Garam, Kota Sorong, Papua Barat, Albert Martinus Mnsen masih meminta keadilan.

Ia dianiaya ketika bertepatan dengan perayaan tahun baru. Sebagai tradisi masyarakat Papua, kala itu mereka merayakannya dengan tarian, iring-iringan suling dan tambur. Saat bersamaan bertepatan dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Papua Barat untuk meninjau proyek pabrik sagu di Sorong Selatan dan badnara D.E.O Sorong.

Sekitar 20 orang anggota Brimob Detasemen A Manokwari kala itu melintasi Jalan Tampa Garam Kota Sorong untuk kembali ke markasnya di Suprau dan mengkawal kedatangan Sang Presiden. Jalan dipenuhi iringan penari dan kendaraan.

Korban Albert, ketika itu bersama anaknya mendorong kendaraan dan dibantu oknum Brimob. Namun setelah itu oknum Brimob memukul kepala korban dengan popor senjata hingga korban tak sadarkan diri.

"Begitu tak sadarkan diri saya langsung dilarikan ke rumah sakit," kata Albert Martinus kepada wartawan di Kota Sorong, Minggu (27/3/2016).

Setelah membuat laporan polisi di Polsek Sorong Barat, pihak Brimob yang difasilitasi Brimob Detasemen B Pelopor Sorong bersepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Namun menurut Marinus, pihak Brimob belum memberikan kabar mengenai kesepakatan yang di setujui kedua belah pihak. Niat mereka untuk mengantarkan korban untuk dirujuk ke Makassar pun tidak terealisasi. Ia bahkan masih merasa kesakitan akibat benjolan di tenggorokan. Bahkan ketika tidur pun ia merasakan kesakitan.

"Saya masih merasa sakit," katanya.

Maka dari itu, ia meminta kepada kepolisian setempat untuk segera menyelesaikan persoalan ini.

Komadan Brimob Detasemen B Pelopor Polda Papua Barat, Sorong, Kompol Eko, 8 Januari 2016 mengatakan pihaknya sepakat dengan keluarga korban untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan dan menanggung biaya perawatan, bahkan hingga harus dirujuk ke Makassar.

"Kami sudah berembug dengan keluarga. Meski itu terjadi dilakukan anggota dari Manokwari tetapi sebagai kewajiban kami akan membantu segala pengobatannya," kata Kompol Eko. (jubi)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah