-->

Perayaan Jumat Agung di Merauke

MERAUKE – Perayaan Jumat Agung bagi Umat Katolik di seluruh dunia tidak lain mengenang dan  merenungkan  akan Kematian Yesus Kristus di Kayu Salib yang telah menebus dosa Umat-Nya.

Khusus perayaan Jumat Agung di Gereja Katolik St. Theresia Buti, Jumat (25/3/2016), ditandai dengan Jalan Salib Terbuka yang dimulai dari Stasi Yobar hingga menuju ke gereja. Jalan Salib berlangsung mulai pukul 14.00 WIT  dengan diikuti oleh kurang lebih 700-an umat Katolik.

Dalam perjalanan, telah dipersiapkan 14 perhentian (salib)  sekaligus umat berhenti sesaat dan berlutut  sekaligus berdoa secara bersama-sama sampai terakhir di gereja. Selama perjalanan juga,  beberapa aparat kepolisian dari Polres Merauke diterjunkan untuk mengamankan perayaan Jalan Salib.

Meskipun terik matahari, namun umat tetap setia mengikuti proses Jalan Salib hingga  selesai. Perayaan misa dilanjutkan kembali termasuk  Upacara 'Kecup Salib'  sebagai suatu tradisi umat Katolik.

Pastor Paroki St. Thersesia Buti, Romo Jacob, Pr  dalam khotbahnya meminta kepada umat Katolik agar menghayati dengan sungguh-sungguh  akan Kematian Yesus Kristus di Kayu Salib.

Tuhan Yesus, demikian Pastor Yakob, dirajam hingga wafat di Kayu Salib hanya untuk menebus dosa umat manusia. Olehnya, sebagai umat Katholik, agar merefleksikan diri dalam kehidupan sehar-hari. Artinya apakah sudah berbuat baik kepada sesama atau tidak.

Salah seorang umat di Gereja Katolik Buti, Domin Ulukyanan mengaku, jumlah umat yang  mengikuti Jalan Salib terbuka sangat banyak hingga ratusan orang. Ini menunjukkan bahwa, kesadaran umat  menggerejani sangat tinggi, termasuk pada hari raya seperti begini. (jubi)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah