-->

1800 Warga Indonesia dan PNG Padati Penutupan Cross Border Wonderful Indonesia

SKOW (KOTA JAYAPURA) -  Lebih dari 1800 warga Indonesia dan Papua New Guinea (PNG) memadati kegiatan Cross Border Wonderful Indonesia di Skouw, perbatasan RI-PNG, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Selasa (22/11).

Dari pantauan Cendana News, penutupan Cross Border Wonderful Indonesia yang diisi tarian adat modern Papua dan tarian adat PNG, dilengkapi dengan panggung hiburan dari artis ibukota dan lokal. Dalam kegiatan tersebut, nampak dipadati sekitar 1800-an warga Indonesia dan PNG, diikuti dengan stokholder pemangku kepentingan di perbatasan megara seperti Imigrasi, Satgas Pamtas Yonif 122 Tombak Sakti, Polsek Muara Tami, Dinas Karantina dan lainnya.

Adella Raung, Kabid Festival Pasar Asia Pasifik dari Kementerian Pariwisata RI mengaku kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata Indonesia di perbatasan negara ini untuk kelima kalinya sejak dibuka pada bulan Juni lalu.

"Even yang terakhir atau kelima ini sekaligus penutupan tahun 2016. Pertama digelar, saya pesimis karena melihat kondisi orang-orang PNG yang tak mau berbaur, menghindar, ada hiburan tak mau bergabung. Setelah kegiatan yang keempat dan kelima ini mereka mau berbaur dengan kami," kata Adella.

Menurutnya, awalnya pihaknya berikan informasi tentang kesenian Indonesia, musik, band lokal. Tak hanya itu, ada juga penari dari dua negara memperkenalkan tarian mereka masing-masing.

"Ada tarian dari Wutung juga. Jadi kegiatan ini selain meningkatkan pengunjung pariwisata dari PNG. Juga mempererat warga kedua negara," tuturnya.

Dengan adanya ini, dikatakan Adella, kegiatan ini juga pastinya meningkatkan ekonomi warga yang ada di perbatasan, khsusnya di Skouw.

"Pastinya warga PNG berdatangan berbelanja di pasar Skouw, maupun di sekitaran Skouw lainnya. Pastinya meningkatkan ekonomi warga kita," ujarnya.

Ia juga berharap ada andil yang besar dari pemerintah daerah untuk memacu kreasi mereka guna meningkatkan program pariwisata daerah.

"Di Papua banyak yang dapat dijadikan pariwisata, seperti di perbatasan RI-PNG ini. Saya sangat yakin teras negara di Papua inilah yang paling bagus. Banyak bisa diangkat, mulai dari adatnya, alamnya dan lainnya," katanya.

Sementara, Timbul Pardede, Kasubdit Kerjasama dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi mengatakan, hari terakhir pihak pariwisata mencatat kurang lebih 1800-an pengunjung.

"Salah satu fungsi keimigrasian, selain keamanan, penegakkan hukum, pelayanan imigrasi juga ada fasilitator pembangunan masyarakat. Jadi kami hanya dampingi pariwisata saja," kata Timbul Pardede.

Cross Border  Wonderful Indonesia yang resmi ditutup sore tadi sekitar pukul 16.30 WIT, membawa suasana yang sangat berkesan bagi warga dari dua negara. Kegiatan yang sama akan digelar pada tahun 2017 mendatang. (cendananews.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah