-->

Polisi Kota Sorong Tangkap Tiga Pemerkosa dan Pembunuh Kezia Mamangsa

KOTA SORONG - Kepolisian Resor (Polres) Sorong Kota, Provinsi Papua Barat, berhasil menangkap tiga pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap bocah usia enam tahun pada 10 Januari 2017. Kapolres Ajun Komisaris Besar Edfrie R. Maith di Sorong, Kamis, (12/1), mengatakan kasus pemerkosaan yang berujung kematian itu terjadi karena ketiga pelaku, Ronal, Lewi dan Nando, dalam kondisi mabuk.

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan hasil interogasi awal, Kapolres mengatakan korban diperkosa secara bergilir sebelum dibunuh. "Awalnya, korban dibawa pelaku Ronal ke ujung runway Bandara DEO Sorong, kemudian yang bersangkutan mengajak Lewi dan Nando untuk memerkosa korban secara bergilir," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat diperkosa, korban melawan dengan cara berteriak minta tolong sehingga para pelaku langsung mencekik leher korban hingga tewas.

Kemudian, supaya aksi bejat itu tidak ketahuan, mereka menceburkan jasad korban ke dalam lumpur sungai dan melarikan diri. Namun tindakan biadab diketahui warga karena tangan korban terangkat ke permukaan.

"Ketiga pelaku sudah ditangkap dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik guna proses hukum lebih lanjut. Para pelaku terancam undang-undang perlindungan anak dan pasal pembunuhan KUHP dengan ancaman hukuman sekitar 15 tahun," katanya.

Dia menuturkan, apabila dalam pemeriksaan tim penyidik terbukti ada unsur prencanaan, para pelaku bisa saja terancam hukuman seumur hidup. 

Bocah malang yang diketahui tinggal di Kompleks Kokoda KM 8 Kota Sorong ini, bernama Kezia Mamangsa. Ia ditemukan terkubur dalam kolam lumpur, dekat Kompleks Kokoda, Selasa (10/1), pukul 14.30 WIT.

Sebelum ditemukan, kakak korban, Grece, sempat melihat korban dibawa D, menuju kolam lumpur. D sendiri belakangan ditetapkan sebagai pelaku usai dibekuk Tim Buru SSergap Polres Sorong Kota. Penangkapan ini dipimpin Kasat Reskrim Polres Sorkot, AKP Fernando Saragi.

Korban sebelum tewas terkubur lumpur, diduga lebih dulu diperkosa pelaku. Sebelumnya, ibu korban bernama Yuli, sempat mencari keberadaan korban, namun tidak ditemukan. Beruntung, kakak korban sempat melihat korban saat dibawa pelaku, yang akhirnya menjadi satu-satunya petunjuk untuk mengetahui keberadaan korban.

Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa dan tidak mengenakan celana. Warga sekitar bersama keluarga korban dan aparat TNI/Polri, ikut dalam proses pencarian.

Korban kemudian dikeluarkan dari kolam berlumpur dan dibawa ke rumah sakit untuk kepentingan visum medis. Sejumah warga yang berada di lokasi mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Beberapa diataranya tidak menyangka pelaku akan melakukan tindakan sesadis itu. 

Malam ini, pukul 19.00 WIT, keluarga besar korban bersama warga Kota Sorong yang tengah berkabung menggelar malam renungan Pray for Kezia (korban) di taman DEO, Sorong, dengan membawa lilin dan setangkai mawar merah. (tempo/mediapapua)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah