-->

Buta Aksara Pengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua

KOTA JAYAPURA - Tingginya angka buta aksara masih menjadi penentu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua.

Hal itu tak bisa dipungkiri, mengingat hingga saat ini secara nasional, angka IPM di negeri berjuluk Bumi Cendrawasih berada pada rangking 34  atau berada  pada  rangking paling bawah diantara 34 Provinsi di Indonesia.

Papua selalu berada di bawah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Atas fakta ini, dibutuhkan peran semua pihak untuk terlibat langsung melalui berbagai terobosan baru sebagai upaya dalam pemberantasan buta aksara di Papua.

"Kita harus memperhatikan kondisi nyata di wilayah kita, dimana memang harus diakui bahwa kita masih harus bekerja lebih baik lagi, untuk mencari jalan keluar bagaimana meningkatkan pendidikan di Papua," urai Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Provinsi Papua, Drs Elia I Loupatty,MM di Jayapura, Kamis (23/3).

Meningkatkan pendidikan di Papua, kata dia, sangat penting mengingat pendidikan merupakan salah satu penopang bagi peningkatan IPM di Papua.

"Kita perlu untuk mencari solusi bersama, dan salah satu poin penting adalah bagaimana meningkatkan pendidikan di Papua, dengan memperhatikan konteks sosial budaya, dimana harus ada koordinasi yang baik, terutama ini bagaimana menurunkan angka buta aksara, kita harap harus ada koordinasi yang lebih baik terutama dari para mitra kerja," tukasnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda,SPd,MH mendorong adanya pembahasan bersama dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota terkait apa yang menjadi kendala selama ini.

“Termasuk apa yang harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota,” tukasnya. (dharapos)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah