-->

Pelni Sambut Program Tol Udara Timika - Wamena - Ilaga

TIMIKA (MIMIKA) - Jajaran PT Pelni (Persero) Cabang Timika, Papua terus melakukan berbagai persiapan menyambut Program Tol Udara Timika-Wamena dan Timika-Ilaga yang akan direalisasikan tahun ini.

Kepala Cabang Pelni Timika M Suaidi, di Timika, Kamis, mengatakan berbagai persiapan yang dilakukan dalam rangka menyambut Program Tol Udara yaitu melakukan rapat koordinasi dengan jajaran terkait lainnya di wilayah Timika, Kabupaten Puncak, dan Disperindag Kabupaten Jayawijaya.

"Kami sudah beberapa kali rapat dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Satuan Kerja Perhubungan Udara, Pemerintah Kabupaten Puncak serta Disperindag Kabupaten Jayawijaya. Kami juga sudah menyiapkan gudang tempat transit barang di Timika yang akan dipasok ke pedalaman menggunakan tol udara," kata Suaidi.

Menurut dia, keputusan soal kapan pelaksanaan program tol udara di Papua ditentukan dari pusat.

"Kapan program ini mulai dilaksanakan, tergantung di pusat. Kami di daerah hanya mempersiapkan segala sesuatu agar saat pelaksanaannya bisa berjalan maksimal," ujar Suaidi pula.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengucurkan subsidi untuk pelaksanaan Program Tol Udara tahun ini sebesar Rp21 miliar.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dalam diskusi di Jakarta, Rabu (8/3), mengatakan tol udara tersebut nantinya akan menunjang Program Tol Laut yang sudah berjalan sejak 2015.

Program Tol Laut hingga kini baru menyentuh wilayah pesisir di Papua seperti Timika dan Sorong.

Agus mengatakan, untuk tahap pertama Program Tol Udara akan terfokus di wilayah pegunungan Papua seperti Wamena, Timika, Yahukimo, Ilaga, dan Merauke.

"Tol udara akan kita kembangkan jauh dari pusat, terutama Papua. Kita tahu begitu ada tol laut harga turun 20 persen, tapi itu di pesisir saja, ke dalamnya disparitas harga masih ada, karena itu kami bagikan atau distribusikan kargo dengan pesawat terbang," ujarnya lagi.

Direktur Angkutan Udara Kemenhub Maryati Karma mengatakan untuk tahap pertama uji coba dipusatkan di tiga tempat, yaitu Wamena, Timika, dan Dekai.

"Nanti dari Timika ke empat lokasi, Dekai dan Wamena juga sama ke sejumlah lokasi," katanya pula.

Subsidi senilai Rp21 miliar tersebut akan disesuaikan dengan penambahan trayek ke depannya.

"Kalau ini berhasil, kami tambah tahun depan, kami tidak bisa memberikan dana besar ternyata tidak efisien," kata Maryati lagi.

Saat ini, pelaksanaan Program Tol Udara tersebut masih menunggu payung hukum, yaitu berupa perpres yang saat ini masih digodok di tingkat Kementerian Koordinator Bidang Maritim.

"Saya kejar terus, mudah-mudahan Semester 1 tahun ini bisa. Nanti bisa kita tambah semula seminggu sekali, menjadi dua minggu sekali," katanya lagi.

Sedangkan operatornya, Maryati akan melakukan lelang kepada maskapai-maskapai swasta.

"Penunjukan langsung 'kan harus BUMN, nanti jenis pesawatnya disesuaikan, seperti propeller atau baling-baling atau ATR, helikopter juga bisa kalau bisa mengangkut hingga 1,2 ton kargo," katanya lagi. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah