-->

Dermaga Mendangkal, KMP Kokonao Batal Lakukan Pelayaran Perdana

 
TIMIKA (MIMIKA) - Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Kokonao segera melakukan pelayaran perdana pada pertengahan April ini. Namun dipastikan operasionalnya belum bisa maksimal melayani rute pelayaran ke Kokonao, Distrik Mimika Barat  karena terjadi terhambat pendangkalan di area dermaga.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Mimika, John Rettob, mengatakan kapal jenis roll on – roll off (ro-ro) berkapasitas 268 gross tone (GT), bantuan Kementerian Perhubungan ini belum bisa sandar di dermaga Kokonao. “Dermaga Kokonao ternyata itu terlalu kecil untuk KMP Kokonao. Kemudian alur pelayaran ke area dermaga terjadi pendangkalan cukup parah,” kata John kepada wartawan di Timika, Jumat (31/3).

John mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Papua untuk menambah kapasitas dermaga Kokonao. Dimana dermaga tersebut hanya memiliki lebar sekitar 3 meter, jauh lebih kecil dari lebar KMP Kokonao yaitu 9 meter.

“Panjang dermaga cukup tetapi lebarnya tidak cukup. Jadi paling tidak ditambah tiga meter lagi. Kalau dermaga untuk penumpang saja sebenarnya bisa, tetapi kalau ada pembongkaran barang seperti mobil dan lainnya itu sangat sulit,” kata John.

Sementara untuk area (kolam) dermaga Kokonao kini mengalami pendangkalan luarbiasa atau hanya memiliki kedalaman di bawah 70 cm pada kondisi air surut. Karena itu, perlu dilakukan pengerukan sehingga kapal tidak harus menunggu pasang surut air laut.

“Pendangkalan terjadi sangat cepat. Ini faktor alam. Daerah kita pada posisi delta, air datang dari mana-mana, sehingga dia akan cari tempat dimana bisa terjadi penumpukan material tanah pasir,” ujarnya.

Meski begitu, John memastikan KMP Kokonao tetap akan beroperasi dan diresmikan pelayaran perdana pada pertengahan April 2017 ini. Untuk sementara pelayaran ke Kokonao belum bisa mengikuti jadwal rutin karena harus menunggu kondisi air pasang. “Artinya, dia bisa beroperasi tetapi tidak bisa maksimal sesuai harapan. Tentunya tugas kami pemerintah memperbaiki infrastrukturnya, yaitu alur pelayaranan dan dermaga,” tuturnya.

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merauke yang akan mengoperasikan KMP Kokonao kini tengah mengurus berbagai kelengkapan dokumen kapal termasuk surat izin berlayar. Sedangkan Dishub Mimika telah menyiapkan SK Rute pelayaran. “Kapal sementara ada di ASDP Merauke. Kalau surat-suratnya begitu selesai, mereka kemudian bawa kapal itu ke Timika untuk beroperasi,” kata John.

KMP Kokonao mendapat subsidi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan untuk pelayanan rute Pomako-Kokonao pulang pergi (PP) dan Pomako-Agats PP. Tarif pelayaran ke Kokonao hanya dipatok Rp 27.000/penumpang.

John mengatakan, warga pesisir Mimika dapat memanfaatkan KMP Kokonao, kapal jenis roro multi fungsi untuk mengangkut hasil-hasil pertanian, perkebunan, hasil laut dari kampung-kampung mereka untuk dijual di Timika.

Menurutnya, KMP Kokonao diharapkan membantu masyarakat pesisir yang selama ini kurang tersentuh, sangat susah dan mahal karena kondisi geografis wilayah, yang dipisahkan dengan sungai yang begitu banyak. Selama ini biaya sewa perahu motor dari Paumako ke Kokonao pulang pergi berkisar Rp 8 juta-Rp10 juta. Biaya sewa perahu motor dari Paumako ke distrik-distrik terjauh seperti Potowayburu, Kapiraya, Amar, Jita, Agimuga, Otakwa lebih mahal lagi bahkan mencapai Rp 20 juta-Rp 30 juta pulang pergi.

“Dulu keluhannya transportasi. Sekarang tidak ada alasan untuk pelayanan masyarakat pesisir. Kemudian semua distrik juga sudah kami layani dengan bantuan alat transportasi perahu,” jelasnya. (salampapua.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah