-->

Kantor Pajak Pratama (KPP) Manokwari Serap Rp34 Milliar Lewat Tax Amnesty

 
MANOKWARI - Kantor Pajak Pratama (KPP) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, berhasil menyerap tebusan pajak sebanyak Rp34 miliar melalui program "tax amnesty" atau pengampunan pajak.

Kepala Kantor Pajak Pratama Manokwari Vincent Sukamto yang dihubungi dari Manokwari, Selasa, mengatakan, antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan kebijakan pengampunan pajak cukup tinggi di Manokwari.

Dalam tiga tahap pelaksanaan "tax amnesty" yang digelar pada tahun 2016 dan 2017 ini, sekitar 800 wajib pajak melapor dan membayar kewajibannya melalui kantor Pajak Pratama.

Menurut dia, serapan pajak di kantornya jauh melampaui target yang diharapkan.

"Hitungan kami hanya sekitar Rp.15 miliar uang tebusan yang terserap. Namun hingga akhir penutupan 'tax amnesty' tahap tiga pada 31 Maret 2017 terserap hingga sekitar Rp34 miliar," kata Vincent.

Wajib pajak yang memenuhi kewajibannya melalui kebijakan tersebut, katanya, terdiri dari pelaku usaha, baik besar, mikro maupun kecil, pegawai swasta dan pegawai negeri.

Dia menjelaskan, "tax amnesty" dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama pada Juli hingga September 2016, tahap dua Oktober-Desember 2016 dan tahap tiga pada Januari-Maret 2017.

Serapan tertinggi terjadi pada tahap pertama yang mencapai Rp21 miliar, tahap dua Rp6 miliar dan tahap tiga Rp7 miliar.

"Tahap pertama tinggi karena tarifnya masih rendah, yakni 2 persen. Para pengusaha besar banyak yang memanfaatkan, karena tarifnya masih rendah. Tahap kedua dan ketiga tarifnya meningkat menjadi 3 persen dan 5 persen," ujarnya lagi.

Jumlah tebusan paling besar dibayar oleh seorang pengusaha di Manokwari dengan nilai mencapai Rp2,8 miliar. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah