-->

Kenaikan Cabai Rawit Picu Inflasi di Kota Jayapura

 
KOTA JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan kenaikan harga cabai rawit menjadi salah satu pemicu utama terjadinya inflasi di Kota Jayapura pada Maret 2017.

"Di Kota Jayapura pada Maret 2017 terjadi inflasi sebesar 0,95 persen atau terjadi kenaikan angka indeks harga konsumen (IHK) dari 127,82 menjadi 129,03," ujar Kepala BPS Papua Simon Sapari di Jayapura, Senin.

Ia menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit terlihat pada peningkatan angka indeks kelompok bahan makanan sebesar 3,21 persen. Selain tu kelompok bahan makanan, minuman, rokok dan tembakau juga mengalami kenaikan 0,94 persen.

Sementara kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga selama Maret 2017 relatif stabil karena pada periode tersebut tidak mengalami perubahan indeks.

Simon menyebutkan, tiga kelompok pengeluaran barang dan jasa lainnya justru mengalami penurunan indeks selama Maret 2017.

"kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar turun 0,03 persen, kelompok sandang 0,01 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,14 persen," katanya.

Selain cabai rawit yang menyumbang angka inflasi cukup besar, komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga pada periode tersebut adalah, roti tawar, bawang merah, bawang putih, kol putih dan tarif listrik.

"Beberapa komditas yang mengalami penurunan harga antara lain, tarif pulsa ponsel, semen, terong panjang, telur ayam ras, bandeng, gula pasir dan lain-lain," ujar Simon. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah