-->

PKK Biak Numfor Gelar Lomba Sambut Hari Kartini

 
BIAK  (BIAK NUMFOR) - Seribuan perempuan di Kabupaten Biak Numfor, Papua dari berbagai organisasi wanita dan tim penggerak PKK mengikuti berbagai lomba menyonsong perayaan hari Kartini 21 April 2017, Sabtu.

Upacara kegiatan pembukaan perayaan hari Kartini di Kabupaten Biak Numfor ke-138 dibuka Asisten II Sekretaris Daerah Mahasunu serta pelepasan jalan sehat bersama dilakukan Ketua Tim Pengggerak PKK Susan Ondy.

Asisten II Sekda Mahasunu mengatakan, sosok pejuang RA Kartini menjadi inspirasi kaum perempuan Indonesia dalam menuntut persamaan hak dengan pria.

Dia mengatakan, di zaman modern saat ini diharapkan peran perempuan Indonesia makin nyata dalam kehidupan berbangsa bermasyarakat dan bernegara dengan menekuni pekerjaan yang sama dengan kaum pria.

"Dengan perayaan hari Kartini 21 April kita mendapatkan kisah perjuangan pahlawan perempuan Indonesia yang bercita-cita mengangkat harkat dan martabat perempuan sejajar dengan pria," katanya.

Kepada berbagai organisasi perempuan di Kabupaten Biak Numfor, menurut Mahasunu, diharapkan dapat menteladani perjuangan pahlawan nasonal RA Kartini yang dikenal gigih dan tangguh memperjuangkan persamaan hak antara pria dan perempuan.

Kegiatan menyonsong hari Kartini di Biak diselenggarakan berbagai lomba diantaranya, tarik tambang perempuan, lomba baca puisi RA Kartini, lomba kebaya, yosim pancar antar organisasi wanita dan organisasi perangkat daerah, lomba kebaya serta peringatan hari puncak RA Kartini 21 April 2017.

Berdasarkan data Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Sosroningrat, bupati Jepara. Beliau putri R.M. Sosroningrat yang pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong.

Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Teluwakur, Jepara.

Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Menurut Ibu Kartini, sebuah bangsa akan maju tergantung pada kualitas perempuan. Dan di balik suksesnya sebuah keluarga biasanya ada seorang perempuan yang kuat, dan tabah memikul beban sebagai seorang ibu untuk anak-anak dan keluarga. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah