-->

Rp 500 Miliar Untuk Pembangunan Patung Tuhan Yesus di Jayapura

Rp 500 Miliar Untuk Pembangunan Patung Tuhan Yesus di Jayapura
KOTA JAYAPURA - Rencana pembangunan Patung Tuhan Yesus setinggi 42 meter di Kampung Kayu Batu, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Provinsi Papua nantinya akan menyerap hingga Rp500 miliar dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Papua.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, Djuli Mambaya, Kamis (20/4) saat ditemui di ruang kerjanya. Dengan penyerapan anggaran yang mencapai setengah triliun guna membangun patung Tuhan Yesus tersebut, nantinya akan menjadi objek wisata di kancah Internasional dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta pendapatan daerah nantinya. “Untuk perencanaan anggaran pembangunan patung  ini Rp 300 miliar. Kalau kita rancang dengan bagus maka akan mencapai Rp 500 miliar dan itupun akan dimasukkan di APBD Perubahan,” katanya.

Pembangunan patung Tuhan Yesus tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas lift agar para pengunjung atau wisatawan dapat melihat pemandangan dari mata patung Tuhan Yesus, serta museum yang akan dibangun untuk memperkenalkan sejarah masuknya injil di Tanah Papua. “Kita harap sebelum PON 2020 patung ini sudah jadi sehingga bisa dikunjungi oleh wisata lokal maupun para atlet yang datang,” kata Mambaya.

Ia pun menambahkan, untuk mematangkan perencanaannya, ia akan membahas pembuatan patung tersebut dengan berbagai kalangan. Di antaranya DPR Papua, Tokoh Agama dan dominasi gereja, karena bentuk dari patung Tuhan Yesus yang akan dibangun nantinya, telah menjadi perdebatan selama ini.

“Kita membicarakan pembuatan patung kepada DPR Papua, di mana pembahasan pertama adalah, bentuk dari perdebatan selama ini. Apakah dia patung atau salib. Kedua, sistem pekerjaan, dan ketiga produknya berasal dari dalam negeri bukan dari luar negeri,” jelasnya.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua ini pun menuturkan, dalam pembangunan patung Yesus tersebut akan menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan sehingga cagar alam di lingkungan pembangunan dapat terjaga dan tidak rusak. Pihaknya menjelaskan kepada  pemilik hak ulayat, bahwa patung ini demi kepentingan generasi di tempat itu. Patung itu akan menjadi destinasi Internasional, proses pembangunan tidak mengganggu lingkungan, karena yang dibikin hanya patung.

“Jadi pohon-pohon yang ada kita tidak babat habis, justru kita mempertahankan untuk menanam pohon, kecuali tempat parkiran. Intinya pembangunan patung itu memperhatikan lingkungan sekitarnya karena  pohon menjadi sahabat kita,” pungkasnya. (wartaplus.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah