-->

Warga Binaan Lapas Abepura Rayakan Paskah Bersama

Warga Binaan Lapas Abepura Rayakan Paskah Bersama
KOTA JAYAPURA - Persembahan pujian serta penampilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari Lapas Kelas II A Abepura mengiringi Perayaan Paskah Bersama pegawai dan WBP serentak di seluruh Lapas, Rutan, Cabrutan, dan LPKA se-Indonesia, Minggu (23/4). Penampilan pujian juga dipersembahkan dari Persekutuan Oikumene Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua, serta dari beberapa jemaat yang diundang maupun dari keluarga WBP Lapas Abepura ikut menyumbang pujian-pujian.

Perayaan Paskah Bersama, baik di tingkat pusat dan wilayah, dilaksanakan sesuai tata ibadah dari gereja setempat, di Papua difokuskan pada Lapas Abepura . Walau terpisah darat dan laut, penampilan para WBP dapat disaksikan melalui aplikasi zoom yang terhubung secara relay mulai pukul 07.30 WIB, 08.30 WITA, dan 09.30 WIT.

Adapun Perayaan Paskah Nasional, bersama Pegawai dan WBP dipusatkan di Lapas Cipinang dengan tema Kebangkitan Yesus Membebaskan Kita dari Kuasa Kematian (Roma 6: 10) dan sub tema Semangat Kebangkitan Kristus Mewujudnyatakan Kinerja PASTI Bersih Melayani.

“Perayaan Paskah tahun ini bertepatan dengan rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-53. Kiranya mampu membangun mental untuk memperkuat dan meningkatkan semangat kerja maupun kinerja seluruh jajaran Pemasyarakatan, mempererat tali silahturahmi, serta meningkatkan keimanan, semangat, dan motivasi antar WBP Kristiani, hal ini diungkapkan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna. H. Laoly, saat menyampaikan pesan Paskah dari Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara melalui aplikasi zoom.

Dilanjutkan, doa-doa pun dipanjatkan dalam Perayaan Paskah Bersama ini. Bukan hanya bagi pegawai dan WBP yang merayakan, namun juga bagi para Pemimpin Negeri, Lembaga Tinggi Negera, TNI/Polri, serta Pemimpin Gembala Jemaat dan segenap umat Allah agar takut akan Tuhan sehingga tercipta suasana aman, damai, tenteram, dan sejahtera dengan campur tangan Roh Kudus. Tak lupa doa bagi umat Kristiani, khususnya jajaran Pemasyarakatan, agar senantiasa hidup dalam kasih seturut teladan Kristus.

Yasona H Laoly ketika menutup sambutannya berpesan, Jajaran Pemasyarakatan diharapkan selalu membangun integritas, yakni memiliki kewibawaan dan kejujuran dalam melaksanakan tugas yang bersih melayani dari praktek pungutan liar serta peredaran narkotika yang dikendalikan narapidana dan oknum petugas.

Ia menyadari dalam situasi over kapasitas WBP yang saat ini mencapai angka 215.812 per 7 April 2017, adalah tugas berat untuk selalu menghadirkan Pemasyarakatan yang bersih melayani.

“Saya berharap selalu ada doa, semangat, sukacita, dan harapan yang kuat dalam setiap jiwa Pemasyarakatan untuk selalu menghadirkan Pemasyarakatan yang lebih baik, harap Yasonna.

Kepala Divisi Pemasyarakatan, Sarlotha Merahabia usai Ibadah Paskah bersama mengatakan, baru pertama di Indonesia perayaan Paskah dirayakan oleh seorang Menteri Hukum dan HAM yang beragama Kristiani. Bahwa makna kebangkitan Kristus bukan hanya milik orang Kristiani tetapi seluruh masyarakat Indonesia khususnya WBP kita.

“Khusus di Papua saya bangga karena perayaan Paskah ini diikuti oleh seluruh Narapidana yang ada di Papua sehingga ada kebangkitan serta pembaharuan, sebab kematian Kristus menyelamatkan kita semua, “ ujarnya

Harapannya, mudah-mudahan bukan hari ini saja tetapi siapa Menteri baik Nasrani maupun beragama lain marilah melihat makna Paskah ini sebagai Kebangkitan bagi umat Nasrani sehingga kita sadar bahwa kita diselamatkan lewat kematian ini.

Ketua Persekutuan Oikumene Kanwil Kemenkumham Papua, Dina Aplena mengatakan, melalui Ibadah Paskah kami sebagai pegawai dan juga sebagai petugas ada bersama-sama dengan Narapidana guna menyatakan kepada WBP bahwa kami adalah bagian dari mereka dan siap menjadi teladan di tengah-tengah mereka.

“Ketika kami ada bersama mereka tidak ada tembok menjadi pemisah antara WBP dengan kami, karena mereka ada dalam hati, kami siap membina, membimbing dan mengarahkan mereka sehingga ketika bebas mereka bisa mengabdikan hidupnya untuk masyarakat,” ujarnya

Sementara itu Ibu Pendeta Ketty Samonsabra, S.Th yang memimpin Paskah bersama mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI, khususnya Kanwil Papua lantas berpesan kepada WBP, di Tahun 2017 ini merupakan suatu perkembangan bahwa Negara sebagai suatu institusi memberi perhatian kepada WBP hal ini memberikan rasa suka cita, rasa memiliki kepastian ke depan sehingga dengan kekuatan moral dan Iman setiap WBP mengatakan “tidak” dari hal yang tidak baik dan bertekad melakukan hal terbaik.

“ Kepada Pemerintah kami atas nama Gereja mengucapkan terima kasih untuk keterbukaan diri, seorang Yasonna Laoly yang membawa nuansa Gereja ke dalam dinamika atau sistematika Pemerintahan kita, suatu kemajuan yang luar biasa," ungkap Pendeta pada Jemaat GKI Sion Padang Bulan.

Turut hadir dalam acara tersebut, yakni Pengurus Persekutuan Oikumene Kemenkumham Papua, perwakilan dari Persekutuan-Gereja-Gereja Papua, masyarakat Kristen dan Katolik yang merupakan keluarga WBP

Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-53 tahun 2017. Sebelumnya, pada Kamis (20/4) telah diadakan Khataman Al Quran oleh 50.000 WBP dari seluruh Lapas, Rutan, Cabrutan, dan LPKA se-Indonesia yang tak hanya memecahkan Rekor MURI, namun juga rekor dunia. (kemenkumhampapua)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah