-->

Jumaidi, 1 Korban Selamat dari Jatuhnya Pesawat Demonim di Aerambakon

Jumaidi, 1 Korban Selamat dari Jatuhnya Pesawat Demonim di AerambakonJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Seorang anak kecil berumur 12 tahun bernama Jumaidi ditemukan selamat dalam musibah jatuhnya Pesawat Dimonim Air PK-HVQ di Gunung Menuk, Distrik Aerambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua pada Minggu (12/8).

Menurut Humas Polda Papua, korban mengalami luka patah pada tangan sebelah kanan. Ia kemudian dievakuasi tim SAR gabungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oksibil melalui jalan darat.

Sampai saat ini, tidak diketahui penyebab bocah bernama Jumaidi itu selamat dari kecelakaan pesawat tersebut. Tim penyelamat hanya tahu, Jumaidi selamat meski terluka di bagian tangannya.

"Belum diketahui bagaimana anak itu bisa selamat. Mungkin karena posisinya dia di pesawat terlindungi sesuatu pada saat kecelakaan terjadi yang menyebabkan dia selamat," ungkap Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal kepada Liputan6 di Jakarta.

Kini, lanjut dia, anak itu menjalani perawatan di rumah sakit untuk menyembuhkan tangan kanannya.

"Tangan kanannya patah," lanjut Kamal.

Setelah dievakuasi Oksibil, Jumaidi langsung diterbangkan ke Jayapura untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua. Sementara korban meninggal lainnya dalam kecelakaan pesawat tersebut masih berada di Oksibil.

Pesawat Dimonim Air PK-HVQ yang membawa 7 penumpang dilaporkan hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang dan ditemukan hancur di Gunung Menuk.

Pesawat tersebut ditemukan tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, pemda, dan masyarakat setempat, Minggu (12/8) pagi sekitar pukul 08.45 WIT dalam keadaan hancur.

Sebelumnya, Pesawat Dimonim Air PK-HVQ, Tipe PAC 750XL milik PT Martha Buana Abadi yang yang dipiloti Lessie dan kopilot Wayan Sugiarta membawa tujuh penumpang hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, Sabtu (11/8/2018).

Pesawat yang membawa Jumaidi, Sudir Zakana, Martina Uropmabin, Hendrikus Kamiw , Lidia Kamiw, Jamaludin dan  Naimus ini bertolak dari Bandara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, pukul 13.50 WIT menuju Bandara Oksibil.

Sekitar pukul 14.17 WIT, pilot pesawat sempat melakukan komunikasi dengan pihak Tower Bandara Oksibil. Pesawat seharusnya sudah mendarat di Bandara Oksibil pukul 14.30 WIT. Namun, hingga pukul 15.00 WIT pesawat tak kunjung mendarat. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah