-->

Polsek Tanah Miring Tangani Kasus Penganiayaan Maut Sumiran di Kumbe

Polsek Tanah Miring Tangani Kasus Penganiayaan Maut Sumiran di KumbeMERAUKE, LELEMUKU.COM - Sumiran (25) warga Kampung Kumbe, Distrik Malind, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua yang dilaporkan dikeroyok puluhan orang saat melintas di Jalan Poros Trans Semangga atau tepatnya di Kampung Sarsang Distrik Tanah pada Minggu (26/8) sekitar pukul 00.30 Wit. Akibat kejadian itu, korban dilarikan ke RSAD Tanah Miring dan selanjutnya dirujuk ke RSAL Merauke.

Selama dua hari menjalani perawatan medis di RSAL, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Senin (27/8) sekitar pukul 18.00 Wit.

Kapolres Merauke, AKBP Bahara Marpaung,SH melalui Kapolsek Tanah Miring, Ipda Harapan Purba mengatakan, terkait dengan kasus ini pihaknya sudah memeriksa empat orang saksi. Dua diantaranya merupakan adik dan kakak korban. Dan keterangan dari saksi korban, Ahmad Muslikin saat itu dirinya bersama korban baru pulang dari acarah nikah saudaranya di Kampung Waninggap Sai.

Namun, sesampainya di Kampung Sarsang, mereka diberhentikan puluhan orang dan langsung dipukul menggunakan benda tumpul.

“Kebetulan pada saat itu kakak korban yang berada di belakang kedua korban kira-kira jaraknya 200 meter langsung menolong korban dan membawanya ke RSAD Tanah Miring. Dan selanjutnya dirujuk ke RASL Merauke,” kata Ipda Harapan Purba saat dikonfirmasi insan pers melalui selulernya, Rabu (29/8).

Namun, malangnya selama dua hari menjalani perawatan medis di RASL Merauke, nyawa korban tak terselamatkan. Korban meninggal dunia pada, Senin (27/8) sekitar pukul 18.00 Wit. Jenazah korban pun sudah dimakamkan di pemakaman Kampung Kumbe Distrik Malind.

“Jadi dari data yang kami dapat, korban mengalami patah tulang tangan kanan,” ungkapnya.

Ditambahkan, saat ini pelaku masih dalam proses penyelidikan Unit Reserse Kriminal Polsek Tanah Miring. “Yang kami sesalkan kenapa tidak dilaporkan pasca kejadian. Kami tahu kejadian ini juga bukan dari keluarga korban. Sehingga langsung kami ke rumah sakit dan menyuruh keluarga korban membuat laporan,” pungkasnya. (HumasPoldaPapua)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah