-->

Herry Ario Naap ungkap Pemkab Biak Numfor Tutup Sementara Perbatasan Dengan Supiori

Herry Ario Naap ungkap Pemkab Biak Numfor Tutup Sementara Perbatasan Dengan Supiori
BIAK, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menutup akses keluar masuk di wilayah perbatasan antara Biak dan Kabupaten Supiori. Penutupan jalur keluar masuk di wilayah perbatasan (di Swandiwe dan Bondifuar) itu dilakukan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menyusul meningkatnya kasus positif terkomfirmasi Virus Corona.

Selain itu, peningkatan jumlah RDT reaktif (pemeriksaan rapid test) termasuk di Kabupaten Supiori dinilai menjadi salah satu dasarnya. Penutupan akses keluar masuk itu dipertegas dalam Surat Edaran Nomor : 300/277 tentang pembatasan akses keluar masuk di perbatasan Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Supiori (lengkapnya lihat diedaran yang kami lampirkan).

“Penutunpan sementara wilayah perbatasan antara Biak – Supiori dilakukan dalam rangka untuk mengendalikan penyebaran Virus Corona di masyarakat, kasihan masyarakat kalau kita biarkan orang keluar masuk di kedua kabupaten tanpa ada langkah kongkrit untuk meminimalir peyebaran virus tersebut. Apalagi kasus Virus Corona yang positif meningkat, termasuk reaktif RDT,” ujar Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd.

“Langkah ini diambil untuk menyelamatkan masyarakat, jadi saya berharap semua pihak memakluminya. Apalagi pekerkembangan kasus positif di masyarakat terus mengalami peningkatan, namun kesannya masyarakat dan pihak-pihak tertentu seolah-olah mengganggap biasa. Sekali lagi saya ingatkan jaga diri, jaga keluarga dan ikuti protokol pencegahan, termasuk anjuran dari pemerintah untuk menghindari virus corona ini,” lanjut Bupati menambahkan.(HumasBiakNumfor)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah