-->

Wartawan Kompas TV Papua, Fendi Rakmeni Dianiaya 4 Oknum Anggota Kodam Cenderawasih

Wartawan Kompas TV Papua, Fendi Rakmeni Dianiaya 4 Oknum Anggota Kodam Cenderawasih.lelemuku.com.jpg

JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Wartawan stasiun tv swasta, Kompas TV di Jayapura, Papua, Fendi Rakmeni, menjadi korban pemukulan empat orang yang diduga sebagai personel TNI AD saat pertandingan sepak bola, Minggu (19/12/2021).

Fendi menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa yang terjadi di lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura itu berawal saat ia hendak melerai seorang rekannya yang dipukul di lapangan.

Saat itu, sepatu seorang pemain lawan terlepas di tengah lapangan. Kemudian, rekan Fendi meminta agar pertandingan dihentikan.

"Kita sementara main bola, kemudian ada pemain dari tim lawan yang sepatunya terlepas di tengah lapangan,” ucapnya, Senin (20/12/2021).

“Saat itu teman saya, Benyamin,  di pinggir lapangan meminta supaya pertandingan dihentikan," lanjut Fendi.

Namun, pemain lawan yang merupakan personel TNI emosi dan menendang wajah Benyamin. Saat itu Benyamin sempat membalas.

Melihat hal itu, Fendi berupaya untuk melerai. Namun, ada dua orang yang tidak ikut bermain bola justru menghampiri Benyamin dan turut memukul.

"Benyamin yang dipukul lalu berdiri dan sempat membalas sehingga saya berusaha untuk melerai. Tapi saat itu ada dua orang yang diduga oknum TNI (tidak ikut main bola) datang dan ikut memukul Benyamin," lanjut Fendi.

Fendi tetap berupaya melerai perkelahian di lapangan tersebut. Bahkan Fendi mengaku sempat melontarkan ucapan bahwa dia akan melapor pada Kapendam Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga. (KompasTV)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah