-->

Heboh Penculikan Anak di Arso, Polisi Sebut Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Heboh Penculikan Anak di Arso, Polisi Sebut Korban Kecelakaan Lalu Lintas

ARSO, LELEMUKU.COM - Kepala Distrik Arso, Keerom, Laurens Borotian menyatakan info yang beredar di medsos bukanlah kejadian penculikan anak.

"Selamat malam kepada publik, bahwa info penculikan anak yg beredar di medsos agar tidak menjustifikasi bahwa kejadian itu adalah penculikan anak," kata dia melalui media sosial pribadinya pada Kamis 16 Februari 2023 malam.

Ia melanjutkan, bersama Danramil Arso dan Kapolsek Arso, pihaknya telah mengkonfirmasi ke beberapa pihak telah mendapatkan info terkait peristiwa sebenarnya.

"Saya menghimbau kepada masyarakat bahwa tetap waspada terhadap isu keamanan anak, kami sedang usahakan untuk menyelesaikan persoalan ini," jelas dia.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, menjelaskan 2 anak yang sebelumnya diduga menjadi korban penculikan, sebenarnya adalah korban kecelakaan lalulintas akibat terjatuh dari kendaraan yang ditumpangi.

"(Kedua korban) jatuh dari mobil. (Lalu) dibawa ke rumah sakit. Teriak-teriak selama di rumah sakit sehingga di bius oleh dokter," ujar dia melalui pesan singkat.

Info dugaan penculikan anak sendiri beredar melalui akun facebook Liputan Perbatasan yang mengklaim bahwa kedua anak tersebut diduga menjadi korban upaya penculikan anak di Kampung Tami Arso, Distrik Arso, Kabupaten Keerom.

"2 anak yang menjadi korban atas nama Bram (13) dan Orpa  (9) asal Tami yang merupakan siswa sekolah di SD inpres Workwana," jelas akun tersebut.

Kedua 2 anak ditemukan di pinggir jalan Kampung Sawyatami. Keduanya lalu dibawa ke klinik dan kemudian di rujuk ke RS Kwaingga Arso untuk menjalani pemulihan akibat luka yang diderita. (Albert Batlayeri)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah