BI dan Perbankan di Papua Buka Layanan Penukaran Uang Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman menyatakan kerjasama antara BI dan perbankan telah menghasilkan 100 titik layanan penukaran uang di wilayah Papua, termasuk Daerah Otonomi Baru (DOB). Titik-titik penukaran ini tersebar di beberapa lokasi strategis seperti Pasar Hamadi, Pasar Youtefa, Pasar Sentani, dan Pasar Skouw, serta beberapa pusat perbelanjaan di Jayapura.
“Penukaran selama periode dilakukan melalui BI dan perbankan yang tersebar di wilker KpwBI Papua selama tanggal 18 Maret sampai dengan 5 April 2024,” kata dia dalam Bincang-Bincang Media pada Selasa, 19 Maret 2024.
Masyarakat yang membutuhkan uang tunai dapat menggunakan layanan ini dengan memesan melalui aplikasi PINTAR BI. Proses pemesanan dilakukan secara online melalui langkah-langkah yang telah disediakan. Selain itu, BI juga mendorong masyarakat untuk menggunakan instrumen nontunai seperti QRIS, uang elektronik, dan digital banking dalam bertransaksi.
Faturachman juga menuturkan BI Papua telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp1,62 triliun untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, yang mengalami peningkatan 16,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Uang tersebut akan didistribusikan melalui kerjasama dengan perbankan di Kota dan Kabupaten Jayapura dan 7 wilayah kas titipan, serta layanan kas keliling di sekitar wilayah Jayapura, termasuk di Pelabuhan Jayapura dan Bandara Sentani.
“Proyeksi kebutuhan rupiah pada momen ramadhan dan idul fitri 2024 KpwBI Papua sebesar Rp1,62 triliun atau meningkat sebesar 16,5% dibandingkan proyeksi tahun lalu sebesar Rp1,39 triliun,” tutur dia.
Seluruh rangkaian kegiatan penukaran uang sendiri akan digelar dengan tajuk ‘Kick Off Serambi, Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri 2024’ pada 20 Maret 2024 di Lapangan Otonom Kotaraja. Tema kegiatan adalah ‘Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah’.
“Ini sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan uang secara bijak selama bulan suci Ramadan,” harap Faturachman. (Laura Sobuber)