Kabupaten Mamberamo Tengah
Kondisi pedalaman Papua yang sebagian besar merupakan pegunungan dan akses yang sulit, menyebabkan ketertinggalan yang cukup jauh dari daerah lain. Untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat, maka Kabupaten Jayawijaya kemudian dimekarkan menjadi beberapa kabupaten, dan melalui Undang-Undang No.3 Tahun 2008 lahirlah Kabupaten Memberamo Tengah.
Kondisi Geografis
Luas wilayah 1.705 Km2, dan jumlah penduduk sebesar 70.000 jiwa, menjadi modal utama dari Memberamo Tengah untuk merangkak hingga naik, hingga akhirnya berdiri tegak sejajar dengan kabupaten lainnya di Papua. Secara administratif Mamberamo Tengah terdiri dari 5 (lima) distrik, yaitu; Eragayam, Ilugwa, Kelila, Kobakma, dan Megambilis.
Kabupaten yang beribukota di Kobakma ini berbatasan langsung dengan Mamberamo Ulu (Kabupaten Mamberamo Raya) di sebelah utara, dan berbatasan dengan Wolloserta Bolakme (Kabupaten Jayawijaya) di sebelah selatan. Untuk di sebelah barat, mamberamo Tengah berbatasan dengan Distrik Poga Kabupaten Tolikara, semnetara di sebelah timur berbatasan dengan Elelim dan Abenaho, Kabupaten Yalimo.
Kabupaten Mamberamo Tengah menempati 1,07 persen wilayah Provinsi Papua1. Dengan luas 1.275 km2, distrik terluas di kabupaten ini adalah Distrik Kobakma yang menempati 32,63 persen wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah. Sebaliknya Distrik Ilugwa merupakan distrik dengan luas terkecil yaitu 95 km2 atau hanya menempati sebesar 7,45 persen wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah.
Secara Topografis Kabupaten Mamberamo Tengah sangat bervariasi mulai dari daerah dataran rendah sampai bergunung-gunung. Peta Nasional menunjukkan bahwa 85% wilayahnya adalah kawasan Hutan Lindung, Suaka Alam dan Wisata serta 15% layak dan cocok dikembangkan untuk Kawasan Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan Darat.
Kependudukan
Secara rata-rata kepadatan penduduk di Kabupaten Mamberamo Tengah adalah sebesar 36 orang/km2yang berarti untuk setiap 1 km2wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah ditempati sebanyak 36 orang. Seperti pada wilayah-wilayah lainnya penduduk Kabupaten Mamberamo Tengah juga terpusat pada ibukota kabupaten yaitu Distrik Kobakma, dimana kepadatan penduduk di Distrik Kobakma adalah yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya yaitu 51 orang/km2. Sebaliknya penduduk dengan kepadatan terendah terdapat di Distrik Megambilis yaitu 18 orang/km2.
Jumlah penduduk di Kabupaten Mamberamo Tengah sendiri pada tahun 2014 mencapai hingga 45.398 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2010 yang berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan jumlah penduduk di Kabupaten Mamberamo Tengah sebanyak 39.357 orang. Seiring dengan Distrik Kobakma sebagai wilayah terpadat di Kabupaten Mamberamo Tengah, di distrik ini juga terdapat penduduk dengan jumlah terbesar yaitu 21.054 orang. Dibandingkan dengan distrik lainnya terlihat perbedaan yang cukup signifikan. Ditinjau berdasarkan jenis kelamin, penduduk di Kabupaten Mamberamo Tengah didominasi oleh penduduk laki-laki yaitu sebanyak 23.279 orang. Secara umum rasio jenis kelamin di Kabupaten Mamberamo Tengah adalah sebesar 114,96 yang berarti untuk setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat sebanyak 115 orang penduduk laki-laki.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Mamberamo tengah pada tahun 2012 sebesar 42,83 persen dan menurun menjadi 39,59 persen pada tahun 2013. Pada tahun 2016 penduduk miskin di Kabupaten Nduga tercatat berkurang menjadi 38, 36 persen. Kondisi ini berbeda dengan tahun 2015 yang sempat menurun menjadi 35,54 persen.
Pertumbuhan Ekonomi
Struktur ekonomi Kabupaten Mamberamo Tengah pada tahun 2013 tidak jauh berbeda dengan struktur ekonomi Kabupaten Mamberamo Tengah tahun sebelumnya. Sektor yang memberikan kontribusi perekonomian terbesar pada kabupaten ini adalah sektor Jasa-jasa. Kontribusi sektor ini terhadap perekonomian Mamberamo Tengah sebesar 34,43 persen, sebagian besar berasal dari pemerintahan umum. Sedangkan sektor pertanian memberi andil 29,04 persen. Jika dilihat dari tahun 2009, maka terlihat bahwa peranan yang diberikan sektor ini selalu mengalami penurunan meski tidak terlalu besar, tetapi aktifitas-aktifitas sektor lainnya telah mampu tumbuh untuk memberi peran yang lebih besar terhadap perekonomian Mamberamo Tengah. Pada tahun 2009, sektor yang banyak menyerap tenaga kerja ini berpengaruh 65,16 persen, kemudian turun menjadi 48,54 persen di 2010; 38,27 persen di 2011; dan menjadi 31,37 persen di 2012. Sektor jasa-jasa menunjukkan hal yang berkebalikan dengan sektor pertanian. Sektor ini memberi andil 21,91 persen terhadap perekonomian Mamberamo Tengah pada tahun 2009, meningkat pada tahun-tahun berikutnya (29,48 persen di tahun 2010; 35,62 persen di tahun 2011; 34,36 persen di tahun 2012).
Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Mamberamo Tengah pada tahun 2012 tercatat sebesar 41,39 di tahun 2013 naik di point 42,43 dan di tahun 2014 turun di point 43,19. Pada tahun 2016 IPM kabupaten Mamberamo Tenga berada pada angka 44,15.
Pendidikan
Pada tahun 2014 ada sebanyak 49 sekolah di Kabupaten Mamberamo Tengah yang terdiri dari 1 Taman Kanak-Kanak (TK), 34 Sekolah Dasar (SD), 9 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama serta 5 Sekolah Menengah Atas (SMA). Pola ini mengikuti pola-pola lainnya dimana jumlah sekolah pada tingkatan yang lebih tinggi akan menurun. Selaras dengan hal tersebut jumlah murid yang duduk di bangku SD merupakan yang tertinggi yaitu sebanyak 3.635 orang dan kemudian terus menurun hingga penduduk yang bersekolah pada tingkat SMA hanya sebanyak 509 orang. Hal ini menunjukkan minat sekolah penduduk Kabupaten Mamberamo Tengah pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi menurun dibandingkan pada tingkat pendidikan yang lebih rendah.
Berdasarkan persebarannya jumlah sekolah paling banyak ditemukan di Distrik Kelila yaitu sebanyak 15 Sekolah yang terdiri dari 10 SD, 3 SLTP dan 2 SMU. Sedangkan sekolah paling sedikit di Distrik Megambilis sebanyak 1 TK, 4 SD dan 1 SLTP. Rasio murid terhadap sekolah dan guru menunjukkan rata-rata murid yang ditangani oleh 1 unit sekolah ataupun 1 orang guru. Rasio murid terhadap sekolah dan guru pada setiap tingkatan pendidikan. Pemerintah telah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat agar dapat menikmati pendidikan dasar. Berbagai program seperti pendidikan gratis pada tingkat dasar di seluruh wilayah Indonesia, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, bantuan beasiswa bagi masyarakat miskin, dan berbagai program lainnya seharusnya mampu mendorong partisipasi penduduk untuk bersekolah. Salah satu indikator dasar yang digunakan untuk mengetahui akses penduduk khususnya penduduk usia sekolah terhadap pendidikan. Angka partisipasi sekolah (APS) merupakan persentase penduduk yang bersekolah menurut kelompok umur tertentu. Kelompok umur yang dimaksud adalah kelompok umur 7-12 tahun dan kelompok umur 13-15 tahun.
APS sebesar 100 berarti seluruh penduduk pada kelompok umur tertentu bersekolah, sesuai dengan target yang ingin dicapai pemerintah. Pada tahun 2014 APS di Kabupaten Mamberamo Tengah pada kelompok umur 7-12 tahun adalah sebesar 86,56 persen, kelompok umur 13-15 tahun sebesar 68,46 persen dan kelompok umur 16-18 tahun adalah 39,07 persen.
Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan proporsi jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Indikator ini mengindikasikan partisipasi sekolah penduduk sesuai jenjang pendidikannya, sebagai contoh, APK SD menunjukkan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah di SD terhadap jumlah penduduk usia 7-12 tahun.
Dengan demikian, nilai APK bisa lebih dari 100 persen, karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu mencakup anak di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan tersebut. Hal ini disebabkan antara lain oleh adanya pendaftaran siswa usia dini, pendaftaran siswa yang telat bersekolah, atau pengulangan kelas. Secara umum, APK dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan.
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan proporsi penduduk kelompok usia sekolah tertentu yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan kelompok usianya terhadap jumlah penduduk pada kelompok usia tersebut. Indikator ini berguna untuk menunjukkan partisipasi pendidikan penduduk pada tingkat pendidikan tertentu yang sesuai dengan usianya, atau melihat penduduk usia sekolah yang dapat bersekolah tepat waktu. Dengan demikian, APM akan mencapai 100 persen apabila seluruh anak usia sekolah bersekolah tepat waktu.
Kesehatan
Pada tahun 2014 ada sebanyak 31 unit fasilitas kesehatan di Kabupaten Mamberamo Tengah yang terdiri dari 5 unit puskesmas, 12 unit puskesmas pembantu dan 14 unit polindes. Fasilitas kesehatan terbanyak ditemui di Distrik Kobakma sebanyak 10 unit fasilitas kesehatan yang terdiri dari 1 unit puskesmas, 3 unit puskesmas pembantu dan 6 unit polindes. Selain fasilitas kesehatan, keberadaan tenaga medis juga menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas kesehatan di suatu wilayah. Di tahun 2014, jumlah dokter di Kabupaten Mamberamo Tengah hanya sebanyak 5 orang yang seluruhnya tersebar secara merata di masing-masing distrik.
Pertanian
Luas area persawahan untuk penanaman padi di kabupaten Mamberamo tengah pada tahun 2012 hanya seluas 11,55 Ha dengan hasil produksi sebanyak 21,74 ton. Sedangkan untuk tanaman jagung tersedia lahan seluas 46,79 Ha dengan hasil produksi sebanyak 46,79 ton. Sedangkan untuk tanaman ubi kayu tersedia lahan seluas 12,40 ha dengan hasil produksi sebanyak 104,90 ton
Untuk tanaman kacang tanah, pada tahun 2012 tersedia lahan seluas 25,52 ha dengan hasil produksi sebanyak 29,60 ton, kedele hasil produksinya sebanyak 32, 56 ton dari luas lahan yang tersedia seluas 27,65 ha dan kacang merah tersedia lahan seluas 4,66 ha dengan hasil produksi sebanyak 14,71 ton. Jenis tanaman yang mempunyai hasil produksi yang tinggi yaitu keladi/petatas sebanyak 142,17 ton dengan lahan seluas 22,91 ha dan ubi jalar dengan lahan seluas 3,161.34 ha mampu memproduksi sebanyak 29,801,37 ton hasil panen.
Untuk sayur sayuran, jenis sayuran yang banyak dihasilkan di Kabupaten Mamberamo tengah yaitu buncis sebanyak 329,88 ton dari lahan seluas 27,17 ha, tomat dari lahan seluas 37,87 ha memperoleh hasil produksi sebanyak 204,78 ton, kubis/kol tersedia lahan seluas 15,20 ha dengan hasil produksi sebanyak 144,85 ton serta sawi tersedia lahan seluas 12,113 ha dengan hasil produksi sebanyak 127,58 ton.
Peternakan
Jenis ternak yang banyak dikembangkan oleh masyarakat di kabupaten Mamberamo Tengah adalah Babi, kambing dan sapi. Tercatat populasi Babi pada tahun 2012 mencapai 15,399,45 ekor, kambing sebanyak 234,15 ekor Dan sapi sebanyak 130,2 ekor Untuk jenis unggas tercatat ayam buras yang banyak diperlihara oleh masyarakat setempat, kemudian itik dan kelinci.
Perikanan
Mamberamo Raya memiliki wilayah yang bisa dikatakan cukup potensial untuk pengembangan Kelautan dan Perikanan karena wilayah Kabupaten Mamberamo Raya memiliki Sungai, Danau dan Laut. Kabupaten Mamberamo Raya memiliki panjang garis pantai ± 484 km.
Kawasan pengembangan budidaya perikanan ditentukan berdasarkan kualitas air dan tipologi akosistem. Untuk perikanan air tawar diarahkan ke tipologi rawa lahan kering yang tersebar di distrik Mamberamo Hulu, dan distrik Roufaer dan sebagian Disrik Mamberamo Tengah dengan luasan mencapai 456.460 ha . Sementara budidaya perikanan air payau sesuai untuk tipologi rawa pasang surut yang luasnya mencapai 301.923 ha dan terletak di distrik Mamberamo Hilir, Sawai, dan Waropen Atas.
Jenis dan hasil Perikanan lainnya yang di temukan di pesisir kabupaten Mamberamo Raya adalah jenis ikan major 67 jenis yang termasuk dalam 17 suku. Suku Pomacentridae yang terdiri dari 22 jenis dan suku Labridae dengan 11 jenis, merupakan dua suku yang memiliki jumlah jenis terbanyak di dalam struktur komunitas ikan karang yang ada di Perairan Mamberamo Raya. Jenis ikan yang umumnya ditemukan hampir di semua lokasi adalah jenis Centropyge vrolikii, Halichoeres hortulanus, Bodianus meothoraxs. Jumlah jenis ikan target yang ditemukan di perairan Mamberamo Raya adalah 19 jenis yang termasuk dalam 11 suku. Beberapa jenis ikan target ekonomis penting ditemukan seperti kerapu (Cephalopolis urodeta dan Epinephelus fasciatus), ekor kuning (Caesio cunning), kakap (Lutjanus fulviflamma) dan maming (Cheilinus undulatus).
Hasil perikanan di kawasan Kabupaten Mamberamo Raya terdiri dari berbagai jenis ikan baik yang berasal dari perairan laut, estuari dan air tawar. Ikan yang dominan yang terdapat pada beberapa sungai adalah ikan gabus dan ikan sembilang (Arius spp), sedangkan jenis ikan yang hidup pada perairan estuari berasal dari jenis-jenis ikan yang dapat bertahan hidup terhadap perubahan salinitas yang ekstrim dan lebih bersifat sebagai penghuni tidak tetap (sedentary organism), misalnya bobara (Carangoides sp.) dan bulanak (Mugil cephalus) serta Bandeng (Chanos chanos).
Transportasi
Minimnya akses darat dan tidak adanya akses laut/sungai di banyak daerah di Kabupaten Mamberamo Tengagh menyebabkan peran angkutan udara sangat dominan. Peran vital transportasi udara bagi Kabupaten Mamberamo Tengah selain dapat dilihat dari semakin meningkatnya lalu lintas orang maupun barang melalui jalur udara, juga ditunjukkan oleh banyaknya bandar udara yang jumlahnya yang tersebar di setiap wilayah di Kabupaten Mamberamo Tengah yang hanya dapat dijangkau melalui jalur udara. Sebagian besar bandara tersebut merupakan bandara perintis yang belum memiliki administrasi yang memadai mengenai lalu lintas pesawat, orang, dan barang yang datang ke dan berangkat dari bandara bersangkutan.
Bandar udara merupakan bagian yang sangat vital dari transportasi udara. Tanpa bandar udara, aktifitas angkutan udara tidak akan dapat dilaksanakan khususnya yang menggunakan jenis pesawat terbang bersayap tetap (fixed wing) yang membutuhkan landasan pendaratan yang memenuhi syarat. Secara konseptual, bandar udara adalah suatu tempat/area yang memiliki fasilitas dan peralatan untuk menampung kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat terbang beserta penumpang dan barang yang diangkutnya. Namun jika dikaji lebih lanjut, saat ini bandar udara sudah merupakan suatu kawasan tersendiri baik dilihat dari sudut pertahanan dan keamanan negara.
Pada tahun 2014 ada sebanyak 1.248 pesawat yang datang dan berangkat dari dan ke Kabupaten Mamberamo Tengah. Dimana secara rata-rata jumlah pesawat yang datang dan berangkat rata-rata sebanyak 104 penerbangan setiap bulannya. Jumlah penerbangan yang terbatas menyebabkan jumlah penumpang yang datang dan berangkat di Kabupaten Mamberamo Tengah tidak besar yaitu sebanyak masing-masing 6.240 orang dan 7.488 orang.
Energi & Air Bersih
Sungai Mamberamo memiliki potensi listrik bertenaga air terbesar di Indonsia dan bio etanol yang berlimpah ruah. Kondisi geologinya juga sarat dengan bahan tambang seperti emas, tembaga, bauksit, dan nikel. Di luar itu, kawasan Mamberamo juga memiliki segudang kekayaan flora dan fauna yang sangat menakjubkan. Kalau di Brasil terkenal dengan Sungai Amazon yang dihuni oleh keragaman hayati tinggi, Indonesia pun memiliki sungai yang tak kalah uniknya, yakni Sungai Mamberamo. Sungai sepanjang 670 km ini berada di selatan Pegunungan Foja dan melintas di enam kabupaten (Jayapura, Mamberamo, Sarmi, Jayawijaya, Yapen Waropen, dan Paniai) Provinsi Papua. Sungai Mamberamo memang unik dari banyak sudut pandang. Ia menjadi jalur transportasi air bagi penduduknya. Debit airnya berlimpah ruah. Berdasarkan hasil pengukuran, sungai yang mempunyai kedalaman terdalam 33 m itu memiliki debit air sebesar 5.500 mVdetik. Potensi ini sesuai dengan nama Mamberamo yang berasal dari bahasa Dani, yakni mambe berani besar dan ratno adalah air. Besarnya debit itu disebabkan curah hujan di daerah aliran sungai (DAS) Mamberamo sangat tinggi, mencapai 5.600 mm/ tahun. Selain itu, Sungai Mamberamo ini juga berasal dari pertemuan dua sungai besar, yakni Taritatu dari arah timur dan Tariku dari barat. Sungai ini lalu bermuara di Samudra Pasifik. Luas total DAS tersebut hampir sebesar Pulau Jawa, yakni mencapai 79.440 km2.Topografinya juga menawan. Di bagian hulu misalnya, sungai itu berada di pegunungan yang curam. Lalu di bagian tengahnya berupa cekung-an dataran tinggi yang luas. Sedangkan di daerah hilir, berupa dataran rendah yang berawa.
PLTA Terbesar Berdasarkan kondisi inilah, Mamberamo memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di Indonesia. Berdasarkan hitungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Mamberamo memiliki potensi tenaga air sebesar 12.284 MW yang tersebar di 34 lokasi. Ini berarti, hampir sepertiga dari potensi tenaga air di Indonesia itu berada di Mamberamo.
Di era pemerintahan BJ Habibie, potensi ini sudah direncanakan sebagai megaproyek di kawasan timur Indonesia. Maklum, ketika listrik di kawasan terpencil itu tersedia dengan harga terjangkau, maka ia dapat memacu pertumbuhan industrisecara pesat. Apalagi, kondisi geologi di sepanjang Mamberamo memiliki potensi tambang yang sangat menggiurkan. Survei geologi menunjukkan, kawasan ini kaya bahan tambang. Di antaranya bauksit (yang dapat diolahmenjadi alumunium), baja, tembaga, emas, dan nikel. Jika tersedia energi listrik, berbagai industri pengolahan tambang di sana dapat terwujudkan. Pertumbuhan ekonomi pun dapat melaju kencang.
Sumber daya manusia lokal tampaknya belum siap dengan pembangunan megaproyek tersebut. Faktor inilah yang membuat pemerintah menunda pembangunan megaproyek tersebut. Penundaan ini disambut positif sejumlah aktivis lingkungan. Mereka mengkhawatirkan, jika megaproyek itu terwujud, maka berdampak negatif terhadap lingkungan alam yang masih perawan itu. Apalagi koleksi keragaman hayati flora dan fauna di sepanjang DAS Mamberamo sangat berlimpah, spesifik, dan menawan. Belum lama ini misalnya, ditemukan beberapa spesies baru yang menghuni Suaka Margasatwa Mamberamo-Foja seluas 2 juta ha.
Beberapa spesies baru yang ditemukan di hutan tropis nan lebat berketinggian 2.000 rn di atas permukaan laut itu antara lain kupu-kupu hitam dan putih (Ideopsis fojona), katak berhidung panjang (Litoria sp. nov), pergam kaisar (Dacula sp. Nou). Penemunya adalah peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), the National Geographic Society, dan Smithsonian Institution.
Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)
Selama lima tahun terakhir (2009-2013), total nilai tambah yang dihasilkan oleh aktifitas sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, secara konsisten mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan yang lebih besar pada PDRB atas dasar harga berlaku dibandingkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan adanya perubahan nilai rupiah atau terjadi inflasi. Dengan kata lain, rasio PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan yang semakin tinggi menunjukkan adanya peningkatan biaya produksi. Meski demikian, PDRB Kabupaten Mamberamo Tengah tetap memperlihatkan adanya pertumbuhan ekonomi yang terus konsisten dari tahun ke tahun. Ini menunjukkan bahwa kinerja pembangunan ekonomi di Kabupaten Mamberamo Tengah juga terus membaik. Pada tahun 2009, nilai PDRB atas dasar harga berlaku di Mamberamo Tengah adalah 101,51 milyar rupiah. Nilai ini terus bertambah hingga pada 2013 mencapai 316,82 milyar rupiah. Dibanding tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 16,53 persen. Pada tahun 2013, PDRB atas dasar harga konstan sebesar 116,68 milyar rupiah, tumbuh 11,66 persen. Hal ini menggambarkan bahwa perekonomian Kabupaten Mamberamo Tengah tetap tumbuh membaik, tetapi dengan laju pertumbuhan ekonomi yang melambat. Nilai PDRB Kabupaten Mamberamo Tengah atas dasar harga konstan pada tahun 2012 adalah sebesar 104,49 milyar rupiah atau tumbuh sebesar 19,43 persen dibanding tahun 2011.