-->

Kabupaten Mappi

Kabupaten Mappi
Kabupaten Mappi merupakan salah satu kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002. Kawasan sejuta rawa produktif di Selatan Papua ini memiliki luas wilayah mencapai 28.518 km2.

Kabupaten Mappi diapit di sisi barat oleh Kabupaten Asmat dan Laut Arafura. Sementara di sisi timur dipagari oleh Kabupaten Merauke.

Kabupaten Mappi terbagi menjadi 6 kecamatan dengan Kepi di Distrik Obaa sebagai ibukota kabupaten. Kota ini sudah memiliki bandara yang bisa didarati pesawat jenis Twin Otter. Selain menjadi kawasan ibukota, Distrik Obaa, juga dikenal dengan potensi tambang bauksitnya. Sementara potensi minyak bumi sudah ditemukan tersebar di Distrik Citak Matak.

Di Kabupaten Mappi masih terdapat suku yang disebut suku terasing, yakni Suku Koroway-Kombay. Tak kurang dari 504 kepala keluarga (KK) suku ini masih tinggal di rumah-rumah di atas pohon. Meski begitu, Masyarakat Mappi mempunyai karakter dan budaya yang dinamis, dimana selalu ingin maju, berkembang, bersaing serta mudah mengikuti perkembangan. Kemauan ini tercermin dari eforia pendidikan, demokrasi dan politik masyarakat yang sudah berkembang jauh di Mappi saat ini.
Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Mappi terletak pada posisi 5010’0” Lintang Utara- 7030’0” Lintang Selatan dan 138030’0” Bujur Barat – 140010’0” Bujur Timur, dengan luas wilayah sekitar 28.518,63 km2(setara dengan 2.851.632,84 hektar).

Wilayah Kabupaten Mappi terbagi menjadi 15 (lima belas) wilayah distrik. Kabupaten Mappi sebagian besar terdiri dari dataran rendah dan berawa-rawa permanen yang ditutupi oleh hutan sagu dan nipah dengan tingkat kemiringan 0%- 8,0% yang mencakup sekitar 70% luas wilayah, serta hamparan savana yang luas, dataran tinggi berbukit dan berbatu dapat ditemukan di arah Utara wilayah Kabupaten Mappi atau daerah pedalaman- wilayah bukit berbatu yang ditutupi hutan hujan tropis dengan tingkat kemiringan 5% – 12% yang mencakup sekitar 30% luas wilayah.

Topografi dan Iklim

Wilayah Kabupaten Mappi terletak di ketinggian antara 0,0 m – 100,0 m dari permukaan laut (mdpl). Kabupaten ini memiliki 9 Daerah Aliran Sungai (DAS), terdiri dari 14 Sungai, dengan Sungai Digul sebagai sungai terpanjang (sekitar 180 km) yang bermuara di Laut Arafura. Dengan demikian, Kabupaten Mappi merupakan kawasan yang didominasi oleh kawasan perairan, yang terdiri dari kawasan rawa-rawa, perairan sungai, dan laut. Dari 14 sungai yang ada, terdapat 3 sungai besar yang pertemuan arus-nya dapat menimbulkan arus besar yang dikenal oleh masyarakat sebagai ‘kepala arus’ yang merupakan potensi untuk pengembangan pariwisata.

Kondisi iklim di seluruh wilayah Kabupaten Mappi tergolong iklim tropis, dengan perbedaan kondisi yang cukup signifikan antara musim kemarau dengan musim hujan. Musim hujan umumnya terjadi antara bulan Desember sampai dengan April, dengan curah hujan berkisar antara 1.500 mm- 2.014 mm per-bulan. Musim kemarau relatif lebih pendek dari musim hujan, dan umumnya terjadi antara bulan Mei sampai dengan November, sehingga sangat dipengaruhi oleh kondisi monsoon tenggara yang terbawa oleh udara kering Australia. Sebagaimana umumnya kawasan hujan tropis, pada musim kemarau rata-rata curah hujan mencapai kurang lebih 60mm per-bulan.

Secara umum, rata-rata curah hujan di Kabupaten Mappi mencapai sekitar 2.522 mm/tahun, dengan suhu minimum tercatat antara 240C- 27°C dan maksimum antara 32°C-340C, dan tingkat kelembaban udara antara 78% – 81%. Jenis struktur tanah yang mayoritas berupa jenis alluvial, hidromorf kelabu, kompleks-lithosol-renzina, padsolik, dan gambut dengan tekstur yang umumnya terdiri dari pasir (sand), debu (silt), dan tanah liat (clay).Struktur tanah sedemikian memberikan harapan untuk peningkatan pertanian dan perkebunan. Struktur tanah yang dimaksud adalah alluvial terdapat di Distrik Nambioman Bapai dan Edera, pozzolith merah kuning terdapat di Distrik Edera, Obaa dan Citak mitak, organosol terdapat di Distrik Nambioman Bapai, Obaa, Citak Mitak dan hidromorf kelabu terdapat di Distrik Nambioman Bapai, Edera dan Citak Mitak.

Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Mappi tahun 2015, tercatat sebanyak 91.876 jiwa Dengan luas wilayah 28.518 km2. Kepadatan penduduk Kabupaten Mappi dengan demikian hanya 3,22 jiwa/km2. Tahun 2015, jumlah penduduk terbanyak terdapat di Distrik Obaa, sebanyak 21.827 jiwa. Sedangkan Distrik Yakom merupakan distrik dengan jumlah penduduk terkecil, yaitu 1.891 jiwa. Dengan jumlah penduduk laki- laki 47.343 jiwa dan perempuan 44.533 jiwa, rasio jenis kelamin di Kabupaten Mappi sebesar 106,31 yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 6,31 persen dari pada penduduk perempuan.

Orang Asli Papua (OAP)

Jumlah Orang Asli Papua pada Kabupaten Mappi adalah 81.089 Jiwa.

Kemiskinan

Penduduk miskin adalah Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Sedangkan garis kemiskinan sering diartikan sebagai nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan dan minuman yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari ditambah dengan kebutuhan minimum bukan makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Rata-rata pengeluaran per kapita penduduk diperoleh dari data Susenas yang dilaksanakan setiap tahun.

Berdasarkan data Susenas tahun 2014, di Kabupaten Mappi dengan garis kemiskinan sebesar 248.690 rupiah/kapita/bulan mempunyai tingkat kemiskinan sebesar 25,95 persen dengan jumlah penduduk miskin mencapai 23,46 ribu jiwa. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, meskipun jumlah penduduk miskin di Kabupaten Mappi menunjukan peningkatan, namun tingkat kemiskinan Kabupaten Mappi bergerak menurun. Tingkat kemiskinan yang sempat mencapai 36,23 persen pada tahun 2008 menurun hingga pada tahun 2014 hanya mencapai 25,95 persen.

Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten Mappi tergolong masih rendah, yaitu 56.11 (Capaian Kinerja Pembangunan Provinsi Papua, 2015). Rendahnya IPM disebabkan oleh rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan di Kabupaten Mappi. Akibatnya, pembangunan pendidikan di Kabupaten Mappi masih tertinggal jauh dibandingkan daerah lain di wilayah pantai Papua, terlebih bila dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia yang lebih maju.

Karena itulah, pembangunan yang saat ini sedang digalakan di Kabupaten Mappi tidak hanya ditujukan dalam wujud pembangunan fisik berupa sarana dan prasarana infrastruktur, tetapi dalam cakupan yang lebih luas seperti yang dikemukakan Cicero, yaitu mewujudkan masyarakat madani (civil society). Karakteristik masyarakat madani adalah masyarakat yang sehat, demokratis, toleran, menjunjung tinggi supremasi hukum dan mempunyai wawasan serta pengetahuan yang luas.

Pendidikan

Pembangunan pendidikan di Kabupaten Mappi masih tertinggal jauh dibandingkan dengan daerah lain di Wilayah Adat Anim Ha, Papua. Pada tahun 2014 misalnya, Kabupaten Mappi baru memiliki 13 unit TK, 84 unit SD Negeri, 67 unit SD Swasta, 11 unit SMP Negeri, 5 unit SMP Swasta, dan 7 unit SMA/SMK. Jumlah murid TK sebanyak 411 orang, jumlah murid SD Negeri sebanyak 11.991 orang, jumlah SD swasta sebanyak 9.937 orang, jumlah murid SMP Negeri sebanyak 2.763, jumlah murid SMP Swasta sebanyak 934 orang dan jumlah murid SMA/SMK ada sebanyak 1.560 orang. Sedangkan jumlah guru di tingkat TK sebanyak 60 orang, jumlah guru SD Negeri sebanyak 395 orang, jumlah guru SD swasta sebanyak 317 orang, jumlah guru SMP Negeri sebanyak 202 orang, jumlah guru SMP swasta sebanyak 73 orang, dan SMA/ SMK sebanyak 179 orang.

Dalam rangka mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan, Pemerintah Kabupaten Mappi berupaya keras untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan termasuk penyediaan tenaga guru yang mencukupi di semua tingkat pendidikan mulai dari pendidikan dasar (SD) dan pendidikan menengah (SMP-SMA). Ketersediaan guru merupakan faktor kunci bagi keberlangsungan proses pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kabupaten Mappi.

Pemerintah Kabupaten Mappi sedang menginisiasi program rekrutmen guru SD, SMP, SMA yang bernama Program Rekrutmen Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT). Program tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Mappi dengan Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada dan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada.

Para GPDT yang direkrut dari seluruh Indonesia ini diharapkan dapat berperan sebagai tenaga penggerak yang berjuang memajukan pendidikan di Kabupaten Mappi. Selain itu, para GPDT diharapkan mampu menjalankan beragam tugas pendidikan bukan hanya meningkatkan kesadaran pentingnya bersekolah pada anak-anak usia sekolah, namun juga menjadi fasilitator dan motivator untuk meningkatkan semangat dan etos kerja guru setempat yang lebih dulu mengabdi di Kabupaten Mappi.

Kesehatan

Tahun 2015 jumlah rumah sakit di Kabupaten Mappi ada sebanyak 1 unit. Sedangkan jumlah puskesmas perawatan sebanyak 11 unit, puskesmas sebanyak 6 unit dan puskesmas pembantu sebanyak 57 unit. Jumlah dokter umum pada tahun 2015 sebanyak 38 orang, dokter gigi sebanyak 2 orang, bidan sebanyak 122 orang, apoteker sebanyak 2 orang. Jumlah penderita HIV/AIDS pada tahun 2015 masih sama pada tahun sebelumnya sebesar 19 orang yang sebagian besar berada di kelompok umur 29 – 39 tahun. Banyaknya usia subur pada tahun 2015 sebesar 19.847 orang yang sebagian besar berada di Distrik Obaa. Sebagian besar peserta KB aktif (lama) menggunakan KB suntikan yaitu sebanyak 4.434 orang dan pil sebanyak 2.333 orang.

Jumlah penderita cacat pada tahun 2014 tidak mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 807 orang pada tahun 2010 menjadi 413 orang pada tahun 2015. Tentang keluarga penyandang masalah kesejahteraan social di Kabupaten Mappi jumlah terbesar yaitu masyarakat terasing berada di Distrik Kaibar sebanyak 4.608 orang.

Pertanian

Meskipun kebiasaan awal masyarakat Mappi adalah berburu dan berkebun, namun bukan berarti di kabupaten ini tidak berkembang pertanian. Sebaliknya, di tahun 2015, tanaman pangan yang paling banyak dihasilkan di Kabupaten Mappi adalah padi, dengan jumlah produksi mencapai 374 ton. Tiga distrik penghasil padi terbanyak adalah Distrik Edera (140 ton), Distrik Obaa (104 ton) dan Distrik Haju (55 ton).

Tanaman pangan yang dihasilkan terbanyak setelah padi adalah ubi kayu. Tahun 2015, ubi kayu yang dihasilkan tercatat 359 ton dengan Distrik Edera sebagai penghasil terbanyak mencapai 129 ton.

Usaha pertanian lainnya yang cukup berkembang adalah tanaman sayur, dimana pada tahun 2015, luas panen tanaman sayuran di Kabupaten Mappi sebanyak 161,2 hektar. Dari luas panen tersebut, luas panen kacang panjang merupakan yang terbesar yaitu mencapai 25,50 hektar, sehingga kacang panjang merupakan produksi sayuran terbanyak yang mencapai 77 ton.

Tanaman sayuran terbanyak kedua dan ketiga adalah Bayam dan Kangkung dengan produksi masing–masing adalah 69,9 ton dan 56,5 ton. 5. Selain sayuran, Kabupaten Mappi juga menghasilkan buah-buahan. Pada tahun 2015, produksi buah-buahan terbesar adalah pisang. 6. Produksi pisang mencapai 541 ton dari luas panen 113 hektar. Distrik Edera merupakan penghasil pisang terbanyak tercatat 170 ton.

Didaerah yang penduduknya masih dominan memakan sagu ini banyak juga terdapat umbi-umbian, jagung, kacang tanah, dan kacang hijau. Potensi perkebunan yang ada juga masih dapat dikembangkan lebih baik lagi. Kopi, karet dan kelapa merupakan komoditi yang juga ditanam penduduk. Selain tiga komoditi tersebut, perkebunan di Mappi juga ditanami jambu mete, kakao, cengkeh, kapuk.

Kehutanan

Secara umum, lapangan pekerjaan yang berperan besar terhadap kehidupan penduduk Mappi adalah sektor kehutanan dan perikanan. Terutama kehutanan, sektor ini menjadi potensi ekonomi yang nyata bagi masyarakat Kabupaten Mappi, utamanya dengan mencari kayu gaharu sampai ke pedalaman hutan. Kayu gaharu dari Kecamatan Assue terkenal karena kualitasnya. Potensi gaharu terpusat di Distrik Assue, Senggo, Citak Matak sampai di Kabupaten Asmat.

Sumber daya hutan lain yang bisa diambil manfaatnya selain kayu gaharu adalah kulit gambir dan kayu-kayu jenis uli, meranti, linggua dan bus. Hasil laut dan perairan daratan juga menjadi pilihan penduduk. Di tahun 2015 luas hutan menurut jenis hutan di Kabupaten Mappi mencapai 93.2891,94 hektar. Dari jumlah tersebut luas kawasan hutan lindungi mencapai 113.522,52 hektar, luas hutan produksi mencapai 661.786,96 ha, hutan produksi yang dikonversi sebesar 148.028,82 hektar.

Peternakan

Pada tahun 2014 populasi ternak di Kabupaten Mappi tercatat ada 1.211 ekor. Dimana 70 ekor merupakan sapi potong, 23 ekor merupakan kambing, dan 1.118 ekor adalah babi. Produksi daging ternak di Kabupaten Mappi mencapai 32.842,35 kg. Pada tahun 2014 populasi ayam kampung sebanyak 43.551 ekor, ayam petelur sebanyak 350, dan itik sebanyak 1.964 ekor. Dengan produksi daging sebesar 48.183,31 kg dan jumlah telur yang dihasilkan yaitu sebanyak 38.601,06 kg.

Perikanan

Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Mappi yang menempatkan Sektor Pertanian termasuk Perikanan dan Kelautan sebagai sektor unggulan bagi pembangunan daerah Kabupaten Mappi, merupakan peluang dan jaminan bagi prospek pengembangan usaha Perikanan dan Kelautan ke depan. Dengan dukungan sistem dan arah kebijakan yang tepat, diharapkan pengembangan usaha Perikanan dan Kelautan dapat lebih produktif dan terkendali, guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Secara umum wilayah perairan maupun lahan untuk usaha Perikanan di Kabupaten Mappi sangat potensial, baik untuk usaha penangkapan maupun budidaya. Wilayah perairan Selatan Provinsi Papua (Laut Arafura) merupakan daratan pantai dengan kondisi tanah berlumpur yang didominasi hutan mangrove, daerah rawan, dan berair payau merupakan habitat utama hidupnya berbagai jenis ikan, udang, dan biota perairan lainnya, sangat memungkinkan bagi pengembangan usaha Perikanan dan Kelautan secara besar-besaran dan berkelanjutan.Perkembangan sarana dan prasarana budidaya perikanan di Kabupaten Mappi dalam beberapa tahun terakhir masih didominasi oleh media kolam. Pada tahun 2015 misalnya, luas media kolam di Kabupaten Mappi adalah sebesar 15,38 hektar. Meski begitu, bukan berarti budidaya perikanan lainnya tidak dikembangkan. Dinas Perikanan Kabupaten MAPPI Provinsi Papua saat ini tengah mendorong perekenomian nelayan Kabupaten MAPPI dengan mengirimkan 20 nelayannya ke BPPP Tegal untuk berlatih penangkapan ikan. Para nelayan tersebut akan berlatih teknis Pembuatan dan Pengoperasian Alat Penangkap Ikan jaring Insang Gillnet Millenium di BPPP Tegal selama enam hari. Upaya ini merupakan bukti komitmen pemerintah daerah terhadap prioritas pembangunan kemaritiman yang saat ini tengah didorong pemerintah pusat.

Pariwisata

Terkait dengan pengembangan sektor pariwisata khususnya di wilayah Kabupaten Mappi, pemerintah daerah melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata saat ini tengah berupaya melakukan pendataan terhadap potensi-potensi pariwisata yang ada di wilayah Mappi. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan dan menjadi wisata unggulan adalah kepala arus di Sungai Digul dan Sungai Mappi. Yang sangat di minati tourist mancanegara untuk berselancar dan juga wisata ‘rumah pohon’ di wilayah Suku Koroway Kombay. Rumah pohon ini di harap akan lebih menarik, karena belum pernah diangkat oleh daerah lain.

Transportasi

Perjalanan ke Kabupaten Mappi sementara hanya mengandalkan transportasi udara dari Kabupaten Merauke dengan menggunakan Pesawat jenis Twin Otter Musamus milik Pemda Merauke dengan lama perjalanan kurang lebih 2 jam. Perjalanan udara sangat tergantung dengan cuaca, sehingga jadwal pesawat tidak bisa dipastikan.

Sedang perjalanan melalui darat hanya bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dengan kondisi jalan tanah yang berlumpur dan harus menyeberangi 2 sungai, dengan lama perjalanan 12 jam. Sarana jalan aspal baru terdapat di ibu kota kabupaten Kepi sampai dengan rencara ibukota baru di Waemiaman. Sedang untuk menuju distrik-distrik baru berupa jalan tanah. Jarak antar distrik yang cukup jauh sebagaimana halnya di wilayah lain di Papua juga merupakan kendala tersendiri.

Pelabuhan yang besar seperti pelabuhan Bade berada di Ibu Kota kabupaten Mappi di distrik Edera, Pelabuhan Senggo di distrik Citak Mitak, Pelabuhan Mur di Distrik Nambai dan Pelabuhan Eci di distrik Assue.

Sementara itu, angkutan udara di Bandar Udara Kepi pada tahun 2015 mengalami Kenaikan dari tahun sebelumnya. Tahun 2015 tercatat 952 pesawat datang dan 975 pesawat berangkat, dengan jumlah penumpang sebanyak 9.119 orang datang dan 10.170 orang berangkat.

Energi & Air Bersih

Sampai saat ini pelayanan kelistrikan oleh PLN hanya melayani selama 6 jam, yaitu jam 18 sampai dengan 12 malam. Untuk mengatasi persoalan elektrivikasi tersebut, saat ini Kabupaten Mappi sedang mencoba mengembangkan sektor energy terutama migas yang terpendam. Diperkirakan daerah ini menyimpan potensi minyak bumi yang tersebar di Kecamatan Citak Matak dan bauksit di Kecamatan Obaa dan sekitarnya.

Sebagai daerah tadah hujan, ketersediaan air untuk sehari-hari di Mappi tergantug kondisi musim.

Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah. PDRB Kabupaten Mappi mengalami tren kenaikan dari tahun 2011 hingga tahun 2012. Pada tahun 2011, PDRB Kabupaten Mappi hanya sebesar Rp 1.201.751 mengalami tren kenaikan hingga pada tahun 2012 PDRB Kabupaten Mappi sebesar Rp. 1.340.377.