Jelang Kedatangan Presiden Jokowi, Papua Aman Terkendali
pada tanggal
Sunday 21 December 2014
“Situasi Papua saat ini aman, saya bilang aman sebab kita siap untuk mengamankan kedatangan presiden kemanapun beliau akan datang [di Papua],” tuturnya kepada wartawan di Aula Mako Brimob Den B Polda Papua, di Mile 32, Kuala Kencana, Jumat (19/12).
16 ribu anggota yang tersebar di seluruh polres di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat menurutnya akan dilibatkan dalam pengamanan kehadirian orang nomor satu di negara ini sehingga kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, tidak dapat terjadi.
“Dari objek-objek yang akan didatangi kita akan gabungkan pasukan dengan polres-polres tetangga seperti di Kota Jayapura kita akan libatkan Kabupaten Jayapura, Keerom. Kemudian di Wamena kita akan libatkan Tolikara, Puncak Jaya, Puncak. Semuanya akan kita libatkan, sebab tidak akan kita underestimate (sepelekan-red) hal ini,” ujarnya.
Menurutnya, pengamanan yang dilakukannya ini merupakan pengamanan standar dari kepolisian untuk pengamanan kehadiran Presiden. Sehingga dirinya menegaskan bahwa hal ini juga sebagai tanda untuk selalu bersiaga di setiap saat, apalagi dalam beberapa waktu terakhir ini kelompok kriminal bersenjata (KKB) masih melakukan aksi-aksi teror mereka.
“Walaupun dibilang berlebihan, kami menganggapnya tidak. Sebab daerah disini masih daerah rawan yang masih banyak kelompok-kelompok kriminal bersenjata yang berkeliaran, mereka ini yang kita kejar terus,” tuturnya.
Sedangkan untuk kepastian daerah mana saja di Papua yang akan didatangi oleh Presiden Jokowi, Yontje menyatakan akan menunggu informasi tersebut dari rapat persiapan oleh panitia Natal Nasional yang berlangsung di Jakarta.
“Sementara ini kita akan menunggu rapat dari Jakarta, ada perwakilan kita di sana,” tukasnya.
Senada dengan Kapolda, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdjiatno, memastikan kondisi Papua jelang kedatangan Presiden Joko Widodo akan tetap aman.
"Keamanan sudah terjamin dan mereka siap menerima kedatangan presiden saat natal nanti," kata Tedjo seperti dilansir dari Antara usai memimpin upacara peringatan Hari Bela Negara di Lapangan Monas, Jumat (19/12).
Sementara terkait adanya penolakan dari Forum Oikumens Gereja-Gereja Papua, Tedjo mengungkapkan, pihaknya telah mendapatkan kepastian soal perubahan sikap forum tersebut. Tedjo pun menjamin, mereka sudah mau berpartisipasi dan menerima kedatangan Presiden Joko Widodo di Papua.
"Mereka sudah menerima dan siap bertemu dengan Presiden Joko Widodo," ujar mantan KSAL tersebut.
Sebelumnya, sejumlah pimpinan gereja yang tergabung dalam Forum Oikumens Gereja-Gereja Papua menolak kedatangan Presiden Joko Widodo untuk hadir dalam perayaan natal nasional, yang rencananya akan digelar di Lapangan Mandala, Jayapura.
Mereka menuntut Pemerintah Pusat, khususnya Presiden Joko Widodo, untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah kekerasan yang ada di Papua. Terlebih soal pengusutan insiden penembakan di Painai, yang sempat menewaskan beberapa warga sipil. [SalamPapua]