-->

HUT GPI Papua ke 30 Kabupaten Asmat di Peringati Dalam Bentuk Ibadah Syukur

AGATS (ASMAT) -  HUT Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua Ke 30 di Kabupaten Asmat, 25 Mei 2015 diperingati dalam bentuk ibadah syukur yang dilaksanakan di Gedung GPI Papua Asmat Jemaat Imanuel Mbait.

Di bawah sorotan tema “Roh Kudus memimpin gereja untuk bersaksi menyatakan kebenaran Allah“ dan Sub Tema “Perayaan HUT GPI Papua ke-30 menjadi daya dorong gereja untuk merawat spiritualitas melayani yang menjunjung solidaritas dalam tubuh Kristus“.

Ibadah syukur ini dipimpin oleh Pdt. Yohanis Mukujey, S.Th. dengan mengambil nats renungan dari Kitab I Kor. 14 : 1 – 11 dan dihadiri oleh Wakil Bupati Asmat, dr. Yulius Patandianan, S.Pb, Kepala Kantor Kementerian Agama, Yohanes Kristotomus Dhendi, S.Pd.K. dan para pimpinan denominasi gereja serta para Majelis dan umat GPI Papua Jemat Imanuel Mbait Asmat.

Pada kesempatan itu Ketua Sinode GPI Papua yang diwakili Pdt. Y.A. Gommies selaku Ketua Klasis GPI Papua Asmat, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih kepada para Presbiter; Pendeta, Pengajar, Penginjil, Penatua, Diaken serta umat/jemaat yang telah mendedikasikan hidupnya selama 30 tahun ini untuk penguatan dan pertumbuhan umat serta penatalayanan pekerjaan besar ini yang Tuhan percayakan melalui GPI di Tanah Papua.

Mensyukuri perjalanan sejarah 30 tahun melembaganya GPI Tanah Papua di dalamnya juga kita menilai dan mempertanggungjawabkan perjalanan Tri tugas panggilan Gereja (Koinonia, Marturia dan Diakonia) dalam kaitannya dengan doa dan penghayatan di dalam firman Tuhan serta memantapkan visi GPI Papua ke depan.

“Menjadi sebuah institusi yang tersusun rapih, sebuah persekutuan yang utuh, yang setia beribadah, bersaksi dan melayani serta kehadirannya senantiasa menjadi berkat meningkatkan mutu pelayanan dengan menganut prinsip melayani, bukan untuk dilayani  menjadi GPI Papua sebagai Rumah Tuhan bagi segala mahkluk. “ujar Pdt. Gommies.

Sementara itu Wakil Bupati, dr. Yulius Patandianan, S.Pb dalam sambutannya mengajak warga gereja GPI Papua Asmat untuk bersama membangun relasi, komunikasi, kerjasama, dan empati antar agama, antar gereja, antar masyarakat dan pemerintah.

GPI Papua dalam kedewasaan usianya tampil sebagai pilar mitra yang kuat dan penuh kasih untuk bersama-sama bergandengantangan dengan semua elemen masyarakat menciptakan dan menghadirkan kerukunan, kedamaian, keharmonisan dan kenyamanan di tanah lumpur ini.

Menurut Yulius Patandian sudah saatnya GPI Papua melakukan reorientasi, refungsionalisasi dan restrukturisasi pelayanan. Artinya bahwa dengan melakukan ketiga hal tersebut maka GPI Papua akan mampu memaknai kehadiran dan melaksanakan panggilan pelayanannya, bagi kemuliaan nama Tuhan dan menjadi berkat di negeri ini.

“Mengingat tahun ini adalah tahun pesta demokrasi dimana di bulan Desember Kabupaten Asmat akan melaksanakan pemilihan kepala daerah karena itu kami menghimbau agar GPI Papua benar-benar berperan dan menggunakan tanggung jawab imannya di bidang politik dengan baik dan benar. Disatu sisi menjadi warga gereja yang baik dan benar disisi yang lain menjadi warga negara yang baik dan benar, untuk tidak menjadi golput, untuk tidak menjadi provokator, tetapi mensukseskan pilkada ini dengan baik dan benar pula.” ajaknya.

Ibadah syukur HUT GPI ke 30 ini dimeriahkan dengan puji-pujian dari VG Etnis Batak, VG. Etnis Maluku, VG. Etnis Toraja, VG. GPI Jemaat Petra Beriten dan PS. GPI Papua Asmat dan pemotongan kue ulang tahun GPI Papua ke 30. [KemenagPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah