-->

Presiden Joko Widodo Dianggap Lakukan Pembiaran aatas Terbunuhnya OAP

KOTA JAYAPURA - Berbagai insiden kekerasan yang dialami Orang Asli Papua (OAP) dimasa pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dianggap merupakan pembiaran terhadap OAP.

Ketua Pansus HAM DPR Papua, Laurenzus Kadepa mengatakan, apa yang dialami orang asli Papua sejak pemerintahan Jokowi, seolah menggambarkan jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu melakukan pembiaran orang asli Papua dibunuh.

“Bukti pembiaran Jokowi – Jusuf Kalla terhadap orang asli Papua yakni peristiwa penembakan kilat, terencana di Enarotali, Paniai yang menewaskan empat siswa SMU, dan melukai puluhan masyarakat sipil pada 8 Desember 2014 lalu. Hal lain yakni peristiwa penembakan terhadap orang asli Papua di Yahukimo, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia, dan belasan terluka,” kata Kadepa via pesan singkatnya kepada TabloidJubi, Senin (20/7) petang.

Menurutnya, peristiwa lain yakni penembakan terhadap orang asli Papua di Ugapuga, Kabupaten Dogiyai, 25 Juni 2015 lalu. Dalam insiden itu, satu orang anak tewas dan beberapa lainnya terluka.

“Yang terkini peristiwa penembakan terhadap orang asli papua di Tolikara,17 Juli 2015. Satu anak tewas dan 11 orang luka-luka. Rakyat Papua memberikan kepercayaan kepada Jokowi, namun hingga kini tak satupun kasus itu mendapat kepastian penyelesaian,” ucapnya.

Pada suatu kesempatan, Wakil Pansus HAM DPR Papua, Decky Nawipa mengatakan, Jokowi harus memenuhi janjinya kepada rakyat Papua untuk menuntaskan pelanggaran HAM di Papua, seperti yang ia katakan pada masa kampanye Pilpres lalu. [Jubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah